kemegahan candi borobudur yang dibangun dengan ilmu matematika modern - News | Good News From Indonesia 2024

Kemegahan Candi Borobudur yang Dibangun dengan Ilmu Matematika Modern

Kemegahan Candi Borobudur yang Dibangun dengan Ilmu Matematika Modern
images info

Kemegahan Candi Borobudur yang Dibangun dengan Ilmu Matematika Modern


Candi Borobudur merupakan tempat favorit saat perayaan Hari Raya Waisak. Bagi umat Buddha, candi yang dibangun pada abad 8 Masehi ini disebut sebagai bangunan suci. Borobudur juga menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia.

Bangunan suci yang dibangun pada zaman Mataram Kuno ini dianggap sebagai peradaban tinggi. Apalagi setelah adanya penelitian yang membuktikan bahwa Candi Borobudur dibangun dengan penggunaan konsep matematika.

Konsep matematika pada Candi Borobudur ini dipaparkan oleh Rahmi Nur Fitria Utami dan kawan-kawan. Mereka mengungkapkan bahwa konsep desain Candi Borobudur juga dapat dikaitkan dengan Euclidean Geometry.

baca juga

Euclidean Geometry adalah geometri klasik yang terdiri atas 5 postulat yang dinisbahkan terhadap matematikawan Yunani Kuno, Euklides. Konsep ini menunjukkan struktur bangunan Candi Borobudur terdiri dari dua bentuk utama, yaitu lingkaran dan persegi.

Dijelaskan oleh Rahmi, merujuk pada bentuk utama tersebut dapat diperoleh beberapa konsep dasar bangunan Candi Borobudur berkaitan.dengan geometri, yaitu bangunan datar, bangun ruang, dan fraktal.

“Selain itu, dilihat dari keterpaduan antar bagian bangunan, dapat diperoleh beberapa konsep matematika lainnya, yaitu bilangan, perbandingan penjumlahan, dan teselasi,” sebut penelitian tersebut yang dimuat Tempo.

Konsep etnomatematika

Rahma menjelaskan konsep etnomatematika dapat dilihat dari bentuk bangunan dasar yang terdiri dari 10 tingkat. Tingkat 1 hingga 6, jelasnya berbentuk persegi sementara sisanya berbentuk lingkaran.

“Bahkan relief yang terdapat pada dinding candi, juga terdapat konsep tersebut seperti lingkaran, persegi panjang, segitiga, persegi, dan jajar genjang,” jelasnya.

baca juga

Dikatakan olehnya, bukan hanya dalam konsep bangun datar, pada bangun ruang juga ditemukan pada relief dan stupa candi. Bentuk stupa candi Borobudur secara struktur mirip dengan bangun ruang kerucut dalam matematika.

“Pada bagian dasar stupa berbentuk lingkaran dan mengerucut hingga puncak. Selain itu, lanjutnya, terdapat bangun ruang balok dan kubus pada relief dinding Candi Borobudur,” ucapnya.

Ada geometris fraktal

Dirinya mengungkapkan etnomatematika dalam pembangunan Candi Borobudur juga menerapkan konsep geometri fraktal, yaitu bentuk geometris dengan detail tak terbatas dan strukturnya sangat kompleks.

“Candi Borobudur terlihat seperti sebuah stupa yang sangat besar dan dikelilingi oleh stupa-stupa yang sangat besar dan dikelilingi oleh stupa-stupa lainnya yang lebih kecil, inilah yang dinamakan geometri fraktal,” ucapnya.

Rahmi dan rekan-rekannya berpendapat apabila dilihat dari atas maupun dari samping, Candi Borobudur berbentuk geometri dimensi satu maupun dimensi dua yang berulang-ulang.

baca juga

Ketika dilihat dari atas, bangunan ini terdiri dari persegi yang di dalamnya terdapat persegi yang lebih kecil. Adapun jika dilihat dari samping, bangunan ini tersusun dari balok dan tabung yang menumpuk.

“Balok dan tabung dengan ukuran terbesar berada di bagian terbawah dan di atasnya terdapat balok atau tabung lain yang lebih kecil,” jelasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.