Desa adat Malasigi adalah salah satu permata tersembunyi di Indonesia yang dikenal karena keberhasilannya dalam mengembangkan konsep ekowisata yang ramah lingkungan.
Terletak di Distrik Klayili, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, desa ini tidak hanya menawarkan keindahan alam yang luar biasa, tetapi juga memadukan kearifan lokal dengan upaya pelestarian lingkungan.
Desa Adat Malasigi, Potret Kearifan Lokal
Desa adat Malasigi adalah sebuah desa tradisional yang masih memegang erat budaya dan adat istiadatnya. Nama "Malasigi" sendiri memiliki arti mendalam dalam bahasa setempat, yang berkaitan dengan kearifan dan ketahanan hidup masyarakatnya. Desa ini dihuni oleh masyarakat asli yang terus mempertahankan tradisi mereka dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam cara mereka menjaga lingkungan.
Desa Malasigi terkenal dengan lanskap alam yang memukau, mulai dari hutan yang lebat, sungai yang jernih, hingga pegunungan yang menjulang. Selain keindahan alamnya, desa ini juga menjadi contoh bagaimana sebuah komunitas tradisional dapat hidup berdampingan dengan alam secara harmonis, sekaligus mengelola ekowisata yang memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian lokal.
Dinobatkan dalam 50 besar ADWI 2024
Kawan GNFI perlu diketahui bahwa kampung adat Malasigi yang berada di Distrik Klayili, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya adalah binaan Pertamina EP Papua Field (PEP Papua).
Beberapa waktu lalu, desa ini dinobatkan sebagai 50 besar desa wisata dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, ajang dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Prestasi ini merupakan buah dari komitmen untuk menunjang kesehatan Malasigi serta bertujuan positif pada wisatawan. Masyarakat di sana memanfaatkan lahan kosong pada tanaman buah seperti pisang yang diolah menjadi keripik pisang.
Pengelolaan Ekowisata di Kampung Adat Malasigi
Ekowisata di Kampung adat Malasigi dikelola dengan sangat baik oleh masyarakat setempat. Mereka memaksimalkan potensi alam dan budaya untuk menarik wisatawan, tanpa merusak ekosistem yang ada. Salah satu keunggulan utama ekowisata di desa ini adalah upaya untuk menjaga keseimbangan antara perkembangan pariwisata dan pelestarian lingkungan.
Ekowisata di sini tidak hanya tentang menikmati keindahan alam, tetapi juga tentang memahami pentingnya menjaga alam bagi keberlangsungan hidup masyarakat.
Konsep Ekowisata yang Ramah Lingkungan
Di sini, ekowisata dikelola dengan prinsip ramah lingkungan. Para pengunjung diajak untuk berinteraksi langsung dengan alam tanpa merusaknya. Beberapa kegiatan ekowisata yang ditawarkan di desa ini antara lain:
Trekking Hutan
Pengunjung dapat menjelajahi hutan-hutan lebat di sekitar kampung, di mana mereka akan dipandu oleh masyarakat setempat untuk mengenal flora dan fauna yang ada. Selama perjalanan, wisatawan diajak untuk tidak membuang sampah sembarangan dan diajarkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Wisata Budaya
Selain menikmati keindahan alam, wisatawan juga dapat belajar tentang budaya dan adat istiadat masyarakat Malasigi. Pengunjung diajak untuk melihat langsung upacara adat, kerajinan tangan, hingga kuliner tradisional yang dibuat dari bahan-bahan alami.
Agrowisata
Kampung ini memiliki potensi pertanian organik yang dikelola secara tradisional. Wisatawan dapat belajar tentang cara bercocok tanam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan
Melalui konsep ini, Kampung adat Malasigi berhasil menciptakan model ekowisata yang tidak hanya memberikan pengalaman unik bagi wisatawan. Namun, juga menjaga kelestarian alam dan budaya setempat.
Peran Masyarakat Asli dalam Pengelolaan Ekowisata
Kesuksesan ekowisata di Kampung adat Malasigi tidak lepas dari peran aktif masyarakat asli dalam mengelolanya. Masyarakat desa mengambil peran penting dalam berbagai aspek, mulai dari penyediaan layanan wisata, pemandu, hingga pengelolaan infrastruktur. Selain itu, masyarakat juga sangat aktif dalam menjaga kelestarian alam sekitar.
Pendidikan Lingkungan
Salah satu kunci keberhasilan ekowisata di Kampung adat Malasigi adalah adanya pendidikan lingkungan yang terus dilakukan oleh masyarakat setempat. Para pengunjung yang datang ke kampung ini diajak untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga alam. Masyarakat asli menjadi pemandu dalam aktivitas ekowisata dengan memberikan edukasi tentang cara menjaga kebersihan hutan, mengelola limbah, serta penggunaan sumber daya alam secara bijaksana.
Pengelolaan Sumber Daya Secara Berkelanjutan
Masyarakat Malasigi juga dikenal memiliki kearifan lokal dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Pertanian organik yang mereka lakukan tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem.
Selain itu, warga juga sangat memperhatikan penggunaan air bersih dan energi terbarukan untuk mendukung aktivitas sehari-hari.
Apa yang Dijual di Ekowisata Desa Adat Malasigi?
Selain menawarkan pengalaman wisata yang unik, Kampung adat Malasigi juga memiliki beberapa produk lokal yang dijual sebagai oleh-oleh bagi para wisatawan, antara lain:
Kerajinan Tangan
Masyarakat desa membuat berbagai kerajinan tangan dari bahan alami seperti anyaman bambu, ukiran kayu, dan kerajinan dari daun lontar. Produk ini sangat diminati wisatawan karena keunikannya dan dibuat dengan teknik tradisional.
Makanan Organik
Kampung tersebut juga terkenal dengan produk makanan organiknya, seperti beras organik, sayuran, dan rempah-rempah yang ditanam tanpa bahan kimia. Produk ini sangat diminati oleh wisatawan yang peduli terhadap kesehatan dan lingkungan.
Pakaian Adat
Wisatawan juga dapat membeli pakaian adat yang dibuat oleh para penenun lokal. Setiap motif yang ada pada pakaian tersebut memiliki makna mendalam yang menggambarkan kehidupan dan kepercayaan masyarakat Malasigi.
Keberhasilan Ekowisata di Kampung Adat Malasigi
Kesuksesan ekowisata di Kampung adat Malasigi dapat dilihat dari meningkatnya jumlah wisatawan yang datang setiap tahunnya. Selain itu, desa ini juga berhasil mendapatkan perhatian dari berbagai media nasional dan internasional yang turut mempromosikan potensi ekowisata desa.
Prestasi tersebut juga tidak lepas dari kerja sama antara masyarakat lokal, pemerintah, dan organisasi non-profit yang terus mendukung pengembangan ekowisata di desa ini. Dengan prinsip ramah lingkungan dan pelestarian budaya, Kampung adat Malasigi telah membuktikan bahwa ekowisata tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menjaga keberlangsungan lingkungan dan budaya lokal.
Desa atau Kampung adat Malasigi adalah contoh nyata bagaimana sebuah desa adat dapat berkembang melalui ekowisata yang ramah lingkungan. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan dan melibatkan masyarakat asli, desa ini tidak hanya berhasil menarik wisatawan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan budaya setempat.
Dengan semakin meningkatnya minat wisatawan terhadap ekowisata, Desa Adat Malasigi memiliki potensi besar untuk terus berkembang sebagai destinasi ekowisata unggulan di Indonesia.
Sumber Referensi:
- https://phe.pertamina.com/id/media/kampung-adat-malasigi-binaan-pertamina-ep-papua-yang-berpeluang-raih-adwi-2024
- https://pbd.jadesta.com/desa/malasigi
- https://www.beritajatim.id/kampung-adat-malasigi-binaan-pertamina-ep-papua-berpeluang-raih-adwi-2024/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


