talkshow tur silaturahmi gnfi - News | Good News From Indonesia 2025

Talkshow Tur Silaturahmi GNFI: Diskusi tentang Toleransi Agama di China Space Perpustakaan Istiqlal

Talkshow Tur Silaturahmi GNFI: Diskusi tentang Toleransi Agama di China Space Perpustakaan Istiqlal
images info

Talkshow Tur Silaturahmi GNFI: Diskusi tentang Toleransi Agama di China Space Perpustakaan Istiqlal


Sebagai acara puncak dari Tur Silaturahmi yang pertama pada 2 Agustus 2025 kemarin, Kawan GNFI menutup acara dengan sesi diskusi dengan menggaungkan tema besar, yaitu toleransi. Berlangsung di China Space, Perpustakaan Masjid Istiqlal, event ini diikuti oleh 30 Kawan GNFI Jabodetabek.

Pada sesi ini, Kawan GNFI diberi kesempatan untuk mendengar terkait pandangan dari perwakilan dua agama yakni Islam dan Katolik. Tidak hanya diskusi sesama Kawan GNFI, di sini kita diberi kesempatan langsung untuk berinteraksi dengan Dr. Ahmad Shaleh Amin, MA. (Kasubbid Diklat BPMI) dan Susyana Suwadie (Kepala Humas Gereja Katedral Jakarta).

Arti Toleransi dalam Al-Qur'an dan Pelajaran Keberagaman dari Kisah Rasullullah

Sesi ini dibuka dengan pemaparan dari kedua pembicara tentang toleransi di agamanya. Menurut Amin, cara Islam memandang toleransi dijelaskan dalam Al-Qur'an. Dirinya mengatakan bahwa hal sebenarnya banyak terkandung di beberapa ayat.

Namun, pada kesempatan ini, ia mengambil dua ayat salah satunya pada QS. Al Kafirun ayat 6 dan QS. Al Baqarah ayat 256. Intinya adalah menekankan jika tidak ada paksaan dalam beragama, cukup yakini agama masing-masing.

baca juga

Setelahnya, untuk membahas tentang keberagaman, Amin menceritakan kisah Nabi Muhammad dikala beliau mengenal seorang wanita tua yahudi yang paling membencinya, selalu mengumpat dan mencaci dirinya. Beliau justru membalasnya dengan kebaikan lewat memberi wanita tersebut memberikan makan setiap pagi untuk diberikan padanya bahkan disuapi.

Dari kisah tersebut dapat dimaknai, semua terasa indah jika kita bisa berbagi dan bersama dalam keberagaman. Kemudian terakhir, Amin menutup dengan analogi toleransi akan indah seperti pelangi yang indah karena keberagaman warna.

Jika kita dapat menjaga keberagaman, kita dapat menjadi dan menciptakan pelangi yang akan menghiasi bumi ini, menciptakan jalan berdampingan antar agama.

Toleransi menurut Ajaran Katolik dan Menerapkan Nilai-nilai Pancasila lewat Arah Dasar Keuskupan Jakarta

Tidak jauh berbeda, selanjutnya Susy menjelaskan toleransi seperti yang dijelaskan di Korintus 12:12-27 yang mengungkapkan dengan satu tubuh terdiri dari berbagai anggota. Mencerminkan teladan yang bisa dilihat bahwa fungsinya bermacam-macam, tetapi mempunyai tujuan satu.

Ini juga tercermin bagaimana kita juga diajarkan untuk bisa menerima perbedaan-perbedaan yang ada diantara kita. Perbedaan itu bukan untuk memisahkan tetapi justru mendekatkan.

Kawan GNFI di China Space Perpustakaan Masjid Istiqlal | Dok. Almer Sophian
info gambar

Kawan GNFI di China Space Perpustakaan Masjid Istiqlal | Dok. Almer Sophian


“Tahun 2016, Bapak Uskup Agung Jakarta, Ignatius Suharyo mengeluarkan arah dasar keuskupan Jakarta, yang mengajak umat katolik di Jakarta untuk melaksanakan dan menghayati nilai-nilai Pancasila. Di situlah bagaimana toleransi itu kembali digaungkan. Arahannya adalah hingga tahun 2020, satu tahun, satu sila,” lanjut Susy terkait tentang keberagaman.

Simbol Silaturahmi Penghubung 2 Agama

Setelah berbagi pemahaman, Susy juga bercerita tentang pembangunan Terowongan Silaturahim yang berawal dari ide menghubungkan Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal dengan sebuah plaza karena pada umumnya banyak jamaah Katedral yang parkir di Istiqlal.

baca juga

Namun, ternyata ide menutup jalan yang berada di antara dua tempat ibadah ini tidak bisa direalisasikan. Karena meski tidak panjang, tetapi jalanan tersebut merupakan ruas jalan penting sekaligus jalan yang terhubung untuk Istana Negara.

Kawan GNFI di Terowongan Silaturahim Jakarta | Dok. GNFI
info gambar

Kawan GNFI di Terowongan Silaturahim Jakarta | Dok. GNFI


Jadilah ide lainnya adalah membuat JPO dan terowongan bawah tanah. Namun, pertimbangan lainnya adalah ketika penghubungnya akan dibuat jembatan layang, ini akan menutupi sebagian pemandangan kedua bangunan ibadah yang sudah berstatus cagar budaya nasional ini.

Barulah di era Presiden Jokowi, pembangunan terowongan bawah tanah sepanjang 37 meter itu dimulai. Amanatnya kala itu, beliau tidak mau jika jalan penghubung ini dijadikan kosong.

Maka dari itu disitu terdapat dua instalasi dengan pesan toleransi, menghargai perbedaan agama, dan cinta tanah air, yaitu

  • Jembatan Hati karya Sunaryo
  • Relief berjabat tangan karya Aditya Novali

Selesai dibangun pada tahun 2022, di terowongan ini juga terdapat plaza Pancasila yang terdapat Garuda Pancasila. Tentang arti terus menggaungkan Bhinneka Tunggal Ika, bersatu dalam keberagaman.

Harapannya, ini dapat menjadi bentuk transformasi langsung terkait banyaknya isu intoleransi. Bentuk Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral hidup saling bersaudara, bahu membahu, dan membantu sama lain.

Ide dan Harapan Dibalik Tur Silaturahmi

“Acara ini didasari karena keinginan GNFI dalam mendorong keterlibatan dari anak muda. Khususnya Kawan GNFI dalam dialog-dialog keberagaman secara lebih terbuka lagi. Kita (GNFI) memiliki kewajiban sebagai sebuah media yang menyebarkan berita, tak hanya menyebarkan saja tetapi juga mendorong anak muda untuk menyebarkan kabar baik khususnya tentang isu toleransi.” sebut Vicky Ferbian selaku Digital Communication Service GNFI.

baca juga

Susy juga menambahkan, “Pentingnya acaranya ini untuk generasi muda, karena gen z selalu dianggap menjadi satu-satunya ujung tombak negara. Generasi muda justru dibutuhkan mempunyai wawasan yang sangat luas, kemudian juga dengan inklusivitas tadi supaya bisa memandu teman-temannya.”

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.