ikan bulan bulan jadi dimsum bergizi kader posyandu kakap ikuti pelatihan pmt - News | Good News From Indonesia 2025

Ikan Bulan-Bulan Jadi Dimsum Bergizi, Kader Posyandu Kakap Ikuti Pelatihan PMT Bersama PPK Ormawa HIMITEKA 2025

Ikan Bulan-Bulan Jadi Dimsum Bergizi, Kader Posyandu Kakap Ikuti Pelatihan PMT Bersama PPK Ormawa HIMITEKA 2025
images info

Ikan Bulan-Bulan Jadi Dimsum Bergizi, Kader Posyandu Kakap Ikuti Pelatihan PMT Bersama PPK Ormawa HIMITEKA 2025


Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB University yang tergabung dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) memperkenalkan inovasi pangan lokal berbasis ikan bulan-bulan kepada masyarakat Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.

Melalui program bertajuk Intan Mekar, mereka menggelar pendampingan sekaligus demonstrasi pembuatan dimsum ikan yang ditujukan untuk mendukung peningkatan gizi balita pesisir.

Ikan bulan-bulan, atau Megalops cyprinoides, merupakan hasil tangkapan yang mudah dijumpai di perairan sekitar Pantai Mekar. Kandungan proteinnya yang tinggi menjadikan ikan ini bahan pangan bergizi dengan harga terjangkau.

Selama ini, ikan bulan-bulan lebih sering dijual sebagai ikan konsumsi rumah tangga atau dijadikan bahan olahan sederhana. Namun, pemanfaatannya sebagai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita jarang dilakukan.

Dari Dapur Kader Posyandu ke Menu Tambahan Balita

Kegiatan inovasi pangan ini dimulai pada 4 Agustus 2025 bersama ibu-ibu Kader Posyandu Kakap di Dusun 1. Bertempat di rumah salah satu kader, tim Intan Mekar memberikan pelatihan pembuatan dimsum, dimulai dari cara membersihkan ikan, mengolah dagingnya agar lembut, mencampurkan bahan tambahan, hingga proses pengukusan.

Para kader terlihat antusias mengikuti setiap tahapan. Dari pelatihan ini, dihasilkan 62 potong dimsum ikan bulan-bulan yang siap dibagikan kepada balita keesokan harinya.

Pemeriksaan Kesehatan dan Distribusi Dimsum Sehat

Keesokan harinya, 5 Agustus 2025, kegiatan berlanjut dengan agenda posyandu balita. Bidan desa bersama kader melakukan pemeriksaan kesehatan, termasuk pengukuran berat badan, tinggi badan, serta pemberian vitamin. Langkah ini penting untuk memantau tumbuh kembang anak sekaligus mendeteksi risiko stunting sejak dini.

Setelah pemeriksaan, setiap balita menerima dimsum ikan bulan-bulan sebagai menu tambahan gizi. Anak-anak terlihat senang mencicipi makanan tersebut karena bentuknya menarik dan rasanya gurih, sehingga mudah diterima oleh lidah mereka. 

Menjawab Tantangan Gizi di Desa Pesisir

Desa Pantai Mekar merupakan wilayah pesisir yang sebagian besar warganya berprofesi sebagai nelayan. Meski memiliki akses terhadap sumber daya laut, tidak semua keluarga mampu memanfaatkan hasil tangkapan sebagai sumber gizi optimal, terutama untuk balita.

Pola konsumsi yang terbatas, kurangnya variasi olahan makanan, serta keterbatasan pengetahuan gizi menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pencegahan stunting.

Melalui program ini, mahasiswa HIMITEKA IPB ingin menunjukkan bahwa potensi lokal dapat menjadi solusi untuk masalah gizi.

“Ikan bulan-bulan sangat melimpah di perairan sekitar. Jika diolah dengan cara kreatif, ikan ini bisa menjadi makanan bergizi tinggi sekaligus menarik untuk anak-anak,” jelas Evan selaku penanggung jawab program Intan Mekar.

Pemberdayaan Kader sebagai Agen Perubahan

Selain menyasar balita sebagai penerima manfaat, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kapasitas ibu-ibu kader posyandu sebagai agen perubahan di masyarakat. Dengan keterampilan baru dalam mengolah ikan, kader diharapkan mampu membuat menu bergizi yang lebih variatif untuk kegiatan posyandu berikutnya.

Kader posyandu menyambut baik program ini karena memberikan wawasan baru dalam pengelolaan pangan lokal.

Harapan Keberlanjutan Program

Tim Intan Mekar berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan di wilayah Pantai Mekar dan sekitarnya. Tidak hanya terbatas pada inovasi dimsum, tetapi juga pengembangan menu lain berbasis bahan lokal bernilai gizi tinggi.

Dengan begitu, masyarakat pesisir dapat memanfaatkan hasil tangkapan laut secara optimal untuk menunjang kesehatan keluarga.

“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi langkah awal dalam menciptakan kemandirian pangan bergizi di masyarakat pesisir. Dengan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki kader posyandu, keberlanjutan program dapat terus terjaga meski mahasiswa nantinya sudah selesai melaksanakan kegiatan,” ujar Evan selaku penanggung jawab program Intan Mekar.

Kolaborasi untuk Masyarakat Sehat

Program ini merupakan salah satu bentuk nyata sinergi antara mahasiswa, kader posyandu, dan tenaga kesehatan desa. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan memberikan inovasi dalam pengolahan, masyarakat didorong untuk lebih peduli terhadap gizi anak dan kesehatan keluarga.

Melalui langkah kecil seperti dimsum ikan bulan-bulan, PPK Ormawa HIMITEKA IPB University berharap dapat memberikan dampak besar bagi pencegahan stunting dan peningkatan gizi balita di Desa Pantai Mekar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.