Halo, Kawan GNFI! Pernahkah kamu membayangkan sebuah kampung yang tidak hanya asri dan mandiri, tetapi juga menjadi pusat pelestarian budaya sekaligus tempat konsultasi kesehatan mental? Itu bukan khayalan, melainkan kenyataan yang ada di Kampung Berseri Astra (KBA) Marihat Jaya, Sumatera Utara.
Kampung ini membuktikan bahwa modernitas dan tradisi bisa berjalan beriringan, bahkan menciptakan daya tarik wisata edukasi yang unik.
Kampung Berseri Astra (KBA) adalah inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) dari Astra yang bertujuan untuk menciptakan komunitas yang mandiri dan berkelanjutan melalui empat pilar pembangunan: Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, dan Kewirausahaan.
KBA Marihat Jaya berlokasi strategis di Jalan Bahkora II, Marihat Jaya, Pematang Siantar, Sumatera Utara. Kampung ini dikenal dengan nama lokal Jabu Sihol, yang tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga living museum budaya Batak.
Daya tarik utama KBA Marihat Jaya adalah edu-wisata unik yang ditawarkannya. Wisatawan diajak dalam edu-trip Belajar Budaya Batak yang komprehensif, meliputi kegiatan memasak makanan tradisional, menulis aksara Batak, menari, mempelajari sejarah, mengukir, menenun, hingga praktik bertani.
Program ini berhasil menarik perhatian domestik maupun internasional, menjadikan Marihat Jaya sebagai simpul penting bagi pelestarian adat.
Transformasi Marihat Jaya menjadi kampung berseri didukung kuat oleh implementasi empat pilar Astra yang dikemas secara unik:
1.Pilar Pendidikan
Di bidang pendidikan, KBA Marihat Jaya berupaya menjangkau semua kalangan. Melalui program "Nurani Astra Berbagi untuk Negeri, Semangat Saling Bantu", PT Astra International Tbk secara berkala memberikan Beasiswa Lestari Astra kepada siswa berprestasi atau yang kurang mampu.
Inisiatif yang paling menonjol adalah program Home Schooling Jabu Sihol. Program ini menerapkan dua metode pembelajaran. Pertama, melayani anak yang tidak bersekolah atau putus sekolah.
Kedua, memberikan wadah bagi anak-anak yang sudah bersekolah untuk mengasah kemampuan di luar akademis, seperti seni budaya, olahraga, keterampilan komputer, dan bahasa Inggris.
Interaksi dengan para wisatawan asing (bule) yang berkunjung untuk edu-trip pun menjadi exposure alami, menumbuhkan pemahaman bahasa asing sedikit demi sedikit bagi anak-anak setempat.
2.Pilar Kesehatan
KBA Marihat Jaya menyadari bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Oleh karena itu, mereka menghadirkan Jabu Sihol Consulting, sebuah layanan profesional yang memberikan solusi terintegrasi di bidang pariwisata dan kesehatan mental.
Program unik ini menjadi pembeda, menunjukkan bahwa KBA ini tidak hanya fokus pada pembangunan fisik tetapi juga kesejahteraan batin warganya.
Secara fisik, tentu saja mereka rutin mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan, yang menjadi fondasi kesehatan fisik.
3.Pilar Lingkungan
Wujud kepedulian lingkungan di KBA Marihat Jaya sangat inovatif. Masyarakat rutin mengadakan kerja bakti dan mengelola bank sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle). Sampah dipilah menjadi organik dan non-organik.
Sampah organik dikelola menjadi pakan maggot atau pupuk kompos. Sementara sampah non-organik, khususnya plastik, diubah menjadi ecobrickāsampah plastik dicuci, digunting kecil-kecil, lalu dipadatkan ke dalam botol. Ecobrick ini dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, kursi, atau kerajinan.
Selain itu, KBA Marihat Jaya menciptakan inovasi edukatif bernama "bioskop sampah". Anak-anak yang mengumpulkan dan membersihkan sampah dapat menukarkannya dengan tiket masuk bioskop buatan tersebut.
Ini adalah cara cerdas untuk menciptakan generasi peduli lingkungan melalui insentif yang menyenangkan.
4.Pilar Kewirausahaan
Di sektor kewirausahaan, KBA Marihat Jaya berfokus pada peningkatan nilai produk pertanian lokal dengan menggandeng petani andaliman, bawang putih, dan kopi.
Hasilnya, mereka mampu menciptakan produk bernilai jual lebih tinggi seperti sambal andaliman kemasan dan kopi siantar kemasan. Inisiatif ini secara langsung meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Melengkapi sirkular ekonomi, mereka juga mengembangkan budidaya maggot. Maggot, yang mengonsumsi sampah organik, nantinya dijual sebagai pakan bernutrisi kepada peternak domba atau kambing.
Model bisnis ini memastikan bahwa residu sampah terminimalisir dan potensi ekonomi dari sampah dapat dimaksimalkan.
Harapan Kedepannya
KBA Marihat Jaya Jabu Sihol adalah contoh sinergi sempurna antara kekayaan budaya, inovasi lingkungan, dan kepedulian terhadap kesehatan mental.
Harapannya, program edu-wisata budaya Batak ini dapat terus lestari dan semakin dikenal dunia, membawa manfaat ekonomi sekaligus melestarikan adat istiadat.
KBA Marihat Jaya telah membuktikan bahwa kampung mandiri bukan sekadar impian, melainkan hasil dari kerja keras yang peduli pada diri sendiri, budaya, dan bumi.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
