AIESEC in BINUS resmi memulai rangkaian program AIESEC Future Leaders (AFL) Winter Peak 2025 dengan mengadakan sesi pembuka bertajuk “Unveiling Day: Entering the Atelier” pada Minggu, 5 Oktober 2025.
Kegiatan ini diselenggarakan secara daring pukul 13.00–16.00 WIB dan menjadi langkah awal bagi para delegates untuk memasuki ruang pembelajaran, refleksi, serta pengembangan kepemimpinan yang akan berlangsung selama satu musim ke depan.
Gerbang Pertama Bagi Para Pemimpin Muda
Acara dimulai dengan sesi Opening and Check-In yang hangat dan interaktif. Para peserta disambut langsung oleh tim program dan panitia pelaksana melalui berbagai aktivitas pembuka seperti roll dance, expectation setting, hingga penjabaran agenda sesi. Suasana antusias segera terasa ketika para delegates mulai berinteraksi satu sama lain, menandai awal perjalanan mereka dalam program AFL Winter Peak 2025.
Sesi pembukaan resmi dipimpin oleh Vincent Claudius, Local Committee President of AIESEC in BINUS. Dalam sambutannya, Vincent menegaskan kembali nilai-nilai inti AIESEC serta peran penting generasi muda dalam menciptakan perubahan nyata di lingkungan sekitarnya.
“Melalui AFL, kami ingin menghadirkan ruang yang aman, menantang, dan reflektif bagi setiap individu untuk bertumbuh sebagai pemimpin muda yang berdampak,” ujar Vincent.
Memahami Nilai dan Kurikulum AFL
Setelah sesi pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemutaran video sambutan dari Sifra Cira Octavia, Organizing Committee President AFL Winter Peak 2025. Sifra menyampaikan pentingnya memahami esensi dari setiap proses yang akan dijalani peserta selama program, serta mengajak seluruh delegates untuk berkomitmen dan terbuka terhadap pembelajaran.
“AFL bukan hanya tentang menjadi pemimpin, tetapi tentang menemukan makna dan potensi diri melalui pengalaman,” ungkapnya dalam video remarks.
Memasuki sesi berikutnya, Shelomitha Flourensia, Staff of Program, memaparkan secara komprehensif mengenai kurikulum AFL, termasuk timeline kegiatan, struktur sesi, serta special track yang akan menjadi inti dari proses pembelajaran. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara pengembangan pribadi dan kontribusi sosial dalam setiap agenda AFL.
Paparan kemudian dilanjutkan oleh Michael Ginting, Staff of Quality, yang memperkenalkan sistem coaching sebagai salah satu elemen utama dalam perjalanan AFL. Melalui sistem ini, setiap peserta akan didampingi oleh seorang coach yang berperan membantu mereka merefleksikan pembelajaran dan mengembangkan potensi kepemimpinan secara personal.
Setelah itu, Indah Kirey, Staff of Customer Relations, memperkenalkan dua perangkat penting yang akan digunakan selama program, yakni handbook dan dashboard. Kedua alat ini dirancang untuk membantu peserta mendokumentasikan perkembangan mereka setelah setiap sesi capacity building. Ia juga menekankan pentingnya kedisiplinan dan konsistensi dalam menjalani setiap tahap AFL.
Menutup rangkaian pemaparan teknis, Livana Djusmaniar Rakhmad, Staff of Customer Relations, menjelaskan mengenai Letter of Agreement (LoA)—dokumen formal yang menjadi simbol komitmen antara peserta dan tim AFL. Dokumen ini mencakup hak, kewajiban, serta konsekuensi yang disepakati bersama sebagai bentuk tanggung jawab kolektif selama program berlangsung.
Membangun Hubungan Sejak Langkah Pertama
Tidak hanya berfokus pada pemaparan materi, Unveiling Day juga dirancang untuk memperkuat ikatan awal antara delegates, coaches, dan tim panitia. Melalui sesi Ice Breaking yang dikemas secara interaktif, peserta diajak untuk bermain dan berkolaborasi dalam suasana santai namun bermakna.
Salah satu momen paling berkesan dalam kegiatan ini adalah sesi Coach & Coachee Reveal, di mana setiap peserta diperkenalkan secara resmi kepada coach mereka masing-masing. Kegiatan ini dilanjutkan dengan Bonding Session di ruang breakout, yang memungkinkan setiap kelompok membangun rasa percaya, keakraban, dan ekspektasi bersama.
Riccy Riandy Intan, Staff of Program AFL Winter Peak 2025, menjelaskan bahwa sesi ini merupakan titik penting untuk membangun hubungan yang sehat antara peserta dan pendamping.
“Bonding session bukan sekadar sesi perkenalan. Ini adalah awal dari perjalanan belajar bersama, sebuah ruang aman untuk berkembang, berbagi, dan bertumbuh,” ungkapnya.
Menandai Komitmen dan Arah Perjalanan
Menjelang akhir acara, peserta diarahkan untuk mengisi initial survey serta mulai mengeksplorasi handbook sebagai bentuk langkah konkret dalam perjalanan mereka di AFL Winter Peak 2025. Aktivitas ini menjadi simbol kesiapan peserta untuk memulai fase baru sebagai calon pemimpin muda.
Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama yang diwarnai oleh antusiasme seluruh delegates, coaches, dan panitia. Momen tersebut menjadi simbol dimulainya perjalanan transformatif yang akan berlangsung selama satu musim penuh.
Atelier: Ruang untuk Bertumbuh dan Berkarya
Bagi tim panitia, Unveiling Day bukan sekadar sesi pembuka, melainkan sebuah atelier yaitu ruang kreatif di mana ide, potensi, dan semangat kepemimpinan ditempa menjadi karya nyata.
“Kami ingin setiap peserta melihat AFL sebagai ruang yang aman untuk bereksperimen, menemukan jati diri, dan membangun kebiasaan kepemimpinan yang berkelanjutan,” tutur Shelomitha Flourensia, Staff of Program AFL Winter Peak 2025.
Melalui AFL, AIESEC in BINUS kembali menegaskan komitmennya untuk menyediakan ruang pengembangan kepemimpinan yang inklusif, reflektif, dan transformatif. Program ini tidak hanya berfokus pada teori, melainkan juga pada penerapan nilai-nilai kepemimpinan yang dapat menciptakan dampak nyata di masyarakat.
Dengan semangat Beyond the Ordinary, AFL Winter Peak 2025 diharapkan menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, berkolaborasi lintas budaya, dan berani mengambil langkah nyata menuju perubahan positif.
Unveiling Day menjadi titik awal dari perjalanan panjang ini. Setiap langkah kecil para pemimpin muda hari ini akan membawa mereka menuju dampak besar di masa depan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
