Buah Galuga, dengan nama ilmiah Bixaorellana, adalah tanaman perdu yang dikenal sebagai sumber pewarna alami. Tanaman ini termasuk dalam Kingdom: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Malvales; Famili: Bixaceae.
Di Indonesia, tanaman ini memiliki sebutan daerah yang beragam, antara lain "kasumba" atau "kusumba" di Jawa dan Bali, serta "galuga" di wilayah Sunda. Secara internasional, bijinya dikenal sebagai "annatto". Nama spesies orellana diambil dari nama penjelajah Spanyol, Francisco de Orellana.
Buah Galuga Sekilas Mirip Rambutan
Tanaman galuga dapat tumbuh hingga ketinggian 2 hingga 8 meter. Batangnya berkayu, bercabang banyak, dan berwarna coklat keabuan. Sistem perakarannya adalah akar tunggang.
Daun galuga merupakan daun tunggal. Bentuk daunnya jantung (cordate) dengan ujung yang runcing. Warna daun hijau muda hingga hijau tua. Susunan daun pada batang adalah berseling.
Bunga galuga tumbuh dalam rangkaian malai di ujung ranting. Setiap bunga memiliki lima helai kelopak. Warna bunga bervariasi dari putih hingga merah muda.
Buah galuga berbentuk seperti jantung atau bulat agak gepeng. Buah muda berwarna hijau, yang berubah menjadi coklat kemerahan atau ungu tua saat matang. Permukaan buah ditutupi duri-duri yang tidak keras.
Buah yang matang akan merekah. Di dalam buah terdapat puluhan biji kecil berwarna merah menyala. Biji-biji ini terbungkus dalam pulp yang juga berwarna merah.
Rahasia Kecantikan Perempuan Baduy
Masyarakat Suku Baduy, khususnya perempuan, memanfaatkan biji galuga sebagai kosmetik alami. Biji galuga dihaluskan atau direndam air, kemudian dioleskan pada bibir dan pipi. Fungsi aplikasi pada bibir adalah untuk memberikan warna merah, menggantikan lipstik.
Fungsi aplikasi pada pipi adalah untuk memberikan warna merah muda, menyerupai blush on. Penggunaan ini merupakan bagian dari budaya Suku Baduy yang menjunjung prinsip kesederhanaan dan pemanfaatan sumber daya alam.
Khasiat Buah Galuga
Nilai fungsional galuga terutama terletak pada bijinya. Biji galuga mengandung senyawa karotenoid, dengan komponen utama bixin dan norbixin. Senyawa ini berfungsi sebagai pemberi warna (pigmen) dan memiliki aktivitas antioksidan.
Berdasarkan pengalaman empiris dan beberapa penelitian, bagian tanaman galuga, terutama biji dan daun, dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Secara tradisional, rebusan biji atau daun galuga digunakan untuk menangani keluhan demam karena diyakini memiliki sifat antipiretik.
Galuga juga digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti sakit perut dan disentri. Penelitian ilmiah modern telah mengkaji potensi ekstrak galuga sebagai zat antiinflamasi, antibakteri, dan penurun gula darah (antidiabetes). Minyak yang diekstrak dari biji galuga juga diaplikasikan pada kulit untuk meredakan iritasi, luka bakar ringan, dan melembabkan.
Tanaman Asli Wilayah Tropis
Bixa orellana merupakan tanaman asli kawasan tropis di Benua Amerika, khususnya wilayah Lembah Amazon. Akibat nilai budidayanya, tanaman ini kemudian menyebar ke berbagai wilayah beriklim tropis lainnya, termasuk Asia Tenggara dan Indonesia.
Di Indonesia, galuga tumbuh optimal pada dataran rendah hingga ketinggian menengah, yaitu antara 0 hingga 500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Tanaman ini membutuhkan sinar matahari penuh untuk pertumbuhannya. Galuga dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, asalkan memiliki drainase yang baik.
Tanaman ini sering ditemukan tumbuh liar di pekarangan, tepi hutan, atau sengaja dibudidayakan dalam kebun. Di wilayah Jawa Barat, khususnya di kawasan Kabupaten Lebak yang meliputi wilayah adat Baduy (Kanekes), galuga tumbuh dengan baik dan terintegrasi dalam sistem pertanian serta kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
Kemampuan galuga untuk berbunga dan berbuah sepanjang tahun menjadikannya sumber daya yang konsisten untuk berbagai keperluan tradisional dan potensial secara komersial.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News