salam persatuan dan perdamaian dari dialog lintas iman suara pemuda untuk kebijakan pelayanan kepemudaan yang inklusif - News | Good News From Indonesia 2025

Dialog Lintas Iman, Suara Pemuda untuk Kebijakan Pelayanan Kepemudaan yang Inklusif

Dialog Lintas Iman, Suara Pemuda untuk Kebijakan Pelayanan Kepemudaan yang Inklusif
images info

Dialog Lintas Iman, Suara Pemuda untuk Kebijakan Pelayanan Kepemudaan yang Inklusif


Isu kesukarelawanan dan kepemudaan masih terus berkembang di Indonesia saat ini. Untuk mempertajam isu bersangkutan, penulis datang dalam acara dialog kepemudaan yang diadakan oleh Yayasan Bela Negara Indonesia (Beneran Indonesia) berkolaborasi dengan IPNU dan Buddha NSI pada Kamis (23/10).

Acara yang berlangsung selama 6 jam dari pagi hingga sore, turut memberikan perspektif terkait toleransi pemuda dari lintas agama. Sebanyak 13 organisasi kepemudaan dengan latar belakang yang berbeda saling berdiskusi di Auditorium Binus Internasional FX Sudirman, Jakarta Pusat.

“Dialog Lintas Iman: Suara Pemuda untuk Kebijakan Pelayanan Kepemudaan yang Inklusif” memberi kesempatan untuk menyampaikan kritik kepada pemerintah terkait kebijakan kepemudaan yang telah hadir di Indonesia. Acara ini terbagi ke dalam empat sesi yaitu: sambutan, dialog, focus group discussion, dan presentasi kelompok.

baca juga

Riswan, Analis Kebijakan Ahli Muda pada Asdep TKOKP Kemenpora, menyampaikan dalam sambutannya, Kemenpora terbuka dengan ide-ide anak muda.

Ia mengharapkan hasil dialog anak muda memberikan rekomendasi bagi kebijakan kepemudaan di Indonesia.

Sambutan lainnya dari Frederikus Fios, Manager Character Building Development Center, ia menyambut hangat kegiatan kepemudaan seperti dialog lintas iman. Harapannya peserta memperoleh pengetahuan baru yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di tengah perbedaan latar belakang.

Peserta memperoleh gambaran mengenai melalui empat narasumber dari empat organisasi berbeda. Hadir perwakilan organisasi terdiri dari Js.Kristan (Dewan Pakar Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia dan dosen Binus Internasional), Samanta Surya (Buddha NSI), Avia Destimianti (Beneran Indonesia), dan Sulkifli Azis (Wakil Ketua Umum IPNU). Keempatnya memberikan semangat untuk pemuda untuk tetap berkarya di tengah perbedaan latar belakang iman masing-masing.

Ada seorang moderator yang mengarahkan perbincangan dalam sesi dialog yaitu Riana Linda (LAB Foundation).

Moderator mengali jawaban narasumber terkait pengalaman membangun organisasi berbasis kepemudaan di Indonesia serta peran pemerintah dalam menanggapi isu kepemudaan.

Sebagai seorang pemeluk Buddha, Samanta Surya, mengatakan bahwa pemerintah belum cukup terlibat dalam kegiatan kepemudaan di agamanya.

Oleh karena itu, segala keterbatasan itu disikapi dengan pro-aktif untuk memberi tahu ke anak muda terkait kebijakan di Indonesia, salah satunya melalui informasi beasiswa.

Selanjutnya, Avia Destimianti inisiator “Dialog Lintas Iman: Suara Pemuda untuk Kebijakan Pelayanan Kepemudaan yang Inklusif”, mengakui pemerintah belum memfasilitasi kegiatan kepemudaan lintas iman dengan baik.

baca juga

Namun, ia menegaskan bahwa komitmen dirinya dalam menyuarakan isu kepemudaan akan terus berlangsung melalui Beneran Indonesia.

“Kritik terhadap pemerintah tetap harus ada, tetapi harapan tidak boleh hilang,” ujar perempuan keturunan Sunda.

Senada dengan dua narasumber di atas, Js. Kristan, ia melihat bahwa peran pemerintah dari pelayanan kepemudaan masih kurang hingga saat ini.

Di sisi lain, ia mengajak peserta untuk terus memperjuangan mimpi Indonesia sebagai negara yang memiliki kebijakan inklusif.

“Kita nyalain lilin sama-sama. Fight semua, mimpi diperjuangin. Saya percaya orang-orang di bawah kayak kita sudah bisa menjaga kerukunan satu sama lain,” ungkap Js.Kristan dengan penuh semangat.

Sesi dialog lintas iman menghadirkan perspektif dari organisasi kepemudaan Islam yaitu IPNU, yang diwakilkan oleh Sulkifli Azis. Ia menerangkan bahwa Islam mengenal dua hal yaitu habluminallah dan habluminannas.

Habluminallah berarti hubungan kita kepada Sang Pencipta. Bagaimana seseorang menjalankan ajaran agama sehari-hari dan membangun hubungan dengan Allah. Sedangkan, habluminannas adalah hubungan dengan teman atau sesama termasuk orang yang berbeda agama.”

Menurutnya, kedua ajaran ini penting untuk menjaga toleransi antarumat beragama di Indonesia. Ia menambahkan organisasi kepemudaannya telah mendapatkan dukungan pemerintah.

baca juga

Moderator melanjutkan sesi tanya jawab dengan peserta melalui beberapa pertanyaan. Setelah itu, peserta masuk dalam waktu ishoma sambil networking antar organisasi kepemudaan.

Kawan GNFI, kegiatan kepemudaan apa yang sedang kamu ikuti sekarang?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AD
KG
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.