Terdengar suara lantunan ayat suci Al-Qur'an di balik dinding rumah sederhana di sebuah desa kecil di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Melahirkan harapan baru, pemuda bernama Hirmayadi Saputra memiliki mimpi untuk membangun satu rumah tahfidz di setiap desa di NTB.
Melalui gerakan Satu Desa Satu Rumah Tahfidz (SDSRT), Hirmayadi membawa semangat religius dalam menaungi bidang pendidikan dan pemberdayaan di desa-desa.
Fenomena di Depan Mata
SDSRT merupakan jawaban atas keresahan melihat fenomena anak-anak desa yang kekurangan akses untuk mengenyam pendidikan religi. Semangat itu membawanya mendirikan rumah tahfidz.
Dengan keterbatasan, ia melangkah sedikit demi sedikit. Rumah tahfidz sederhana itu berkembang lewat dukungan wakaf dan relawan pengajar.
Hirmayadi menjadikan wadah ini lebih dari tempat membaca dan menghafal. Ia membuat tempat ini sebagai ruang pembentukan karakter. Melalui pendekatan ini, rumah tahfidz tak sekadar tempat belajar agama, tetapi juga tempat kegiatan masyarakat yang tumbuh bersama.
Dari Satu Desa, Berkembang ke Penjuru NTB
Berangkat dari satu rumah tahfidz, kini SDSRT telah menjangkau puluhan desa, khususnya desa yang memiliki akses pendidikan dan agama yang terbatas. Hal ini merupakan bentuk kolaborasi yang dilakukan bersama masyarakat setempat sehingga ratusan santri dapat belajar dan mengenyam pendidikan di rumah tahfidz.
Semakin berkembang, Hirmayadi membutuhkan lebih banyak tenaga. Dalam hal ini ia membentuk tim relawan, sehingga gerakan ini terus meluas dan menjangkau anak-anak dari pelosok NTB.
Jatuh, Bangun Lagi
Seperti halnya gerakan yang penuh keterbatasan. Satu Desa Satu Rumah Tahfidz juga menghadapi tantangan, seperti kurangnya tenaga pendidik, keterbatasan dana, hingga akses ke desa-desa pedalaman.
Namun jika diamati lebih jauh, kesederhanaan dan kolektivitas inilah yang menjadi nilai dan ciri khas dari Satu Desa Satu Rumah Tahfidz. Tak ada kemewahan, melainkan wadah pendidikan religi dengan keikhlasan dan semangat perubahan.
Apresiasi untuk Pendidikan Religi
Pada tahun 2022, Hirmayadi diamanahi sebagai penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards di bidang Pendidikan oleh Astra. Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi kepada Hirmayadi dan tim dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui nilai-nilai religi, khususnya di daerah dengan akses terbatas.
SDSRT yang semakin berkembang kini lebih dari pendidikan agama. Hirmayadi mengembangkan ini menjadi pemberdayaan masyarakat dan menjangkau desa-desa yang masih memiliki keterbatasan akses.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News