Beberapa tahun terakhir, dunia sosial media dibanjiri oleh konten-konten kuliner viral yang menggugah selera dan menarik perhatian warganet.
Hal tersebut juga dibarengi oleh munculnya konten edukasi mengenai gaya hidup sehat, olahraga, dan pemilihan makanan yang bergizi.
Namun sayangnya, banyaknya konten mengenai kesehatan dan gizi itu tidak dibarengi dengan keakuratan informasi yang sesuai dengan referensi ilmiah. Tidak hanya itu, latar belakang pembuat kontennya pun sering kali bukan berasal dari bidang kesehatan.
Hal yang dikhawatirkan adalah masyarakat menjadi keliru dalam menerima informasi mengenai mana yang baik dan cocok untuk tubuh mereka. Padahal kondisi dan kebutuhan gizi setiap orang itu berbeda-beda, sehingga tidak semua pola makan atau saran yang media sosial cocok untuk diterapkan oleh semua orang.
Melihat fenomena tersebut, Pojok Gizi hadir untuk memberikan edukasi gizi yang mudah dipahami oleh masyarakat luas. Seluruh informasi yang disajikan juga telah dikurasi oleh para ahli gizi, sehingga terjamin kredibilitas dan keakuratannya.
Keresahan yang Melahirkan Wadah Edukasi Gizi yang Terpercaya
Setelah lulus kuliah, Ayu Fauziyyah Adhimah yang berprofesi sebagai ahli gizi ini merasa resah melihat maraknya informasi gizi yang tidak sesuai dengan fakta ilmiah yang bertebaran di masyarakat luas.
Lalu, keresahan Ayu berlanjut dengan masih awamnya masyarakat terhadap profesi ahli gizi yang menyebabkan akses mengenai informasi diet dan pola hidup sehat menjadi berliku.
“Lalu keresahan yang kedua, masyarakat masih awam terkait peran profesi ahli gizi. Jadi, temen-temen kalau misalnya ada yang diet gitu ya. Ini lika-likunya panjang banget kalau dilihat di sini. Mulai dari search google dulu nih, misal mau kurus 10 kilo dalam satu bulan misalnya contoh ya. Kemudian setelah google lihat tutorial youtube dulu, abis itu lebih percaya influencer nih. Tahapannya ini sampai ke ahli gizi. Jadi kayak masih berliku-liku, jadi kayak belum paham gitu temen-temen, mungkin belum tahu ahli gizi itu siapa sih gitu, ini di tahun 2019 ya temen-temen latar belakang platform ini didirikan,” tutur Ayu pada acara talkshow Good Movement.
Ayu juga menambahkan bahwa ia dan tim ingin sekali berkontribusi untuk meningkatkan status gizi masyarakat karena melihat tren stunting di Indonesia yang dari dulu hingga sekarang masih berada di angka yang tinggi.
“Ya InsyaAllah, kami ingin membantu untuk meningkatkan perbaikan status gizi,” ujar Ayu.
Berangkat dari keresahan-keresahan tersebut, akhirnya terbentuklah platform Pojok Gizi yang memperkenalkan pentingnya profesi ahli gizi sekaligus memberikan informasi yang akurat, terpercaya, dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.
Pojok Gizi: Hadirkan Edukasi Gizi Menarik Lewat Dunia Digital
Informasi mengenai gizi dan kesehatan seringkali membingungkan bagi para pembacanya. Banyaknya istilah ilmiah yang rumit, membuat masyarakat menjadi kurang antusias dalam menyimak informasi tersebut.
Melihat persoalan ini, Pojok Gizi membuat terobosan baru dengan menyajikan konten edukasi gizi yang akurat, dikemas dengan bahasa yang ringan, serta visual menarik agar mudah dipahami oleh masyarakat.
Pembahasannya pun beragam, fresh, dan sangat up to date. Mulai dari topik penggunaan gula stevia, perbandingan antara garam biasa dengan sea salt, resep makanan yang kaya akan gizi, hingga konten tentang profesi ahli gizi yang dikemas dengan gaya kekinian.
Semua konten tersebut dapat diakses melalui akun tiktok @pojokgizi.id dan instagramnya pojokgizi.id.
Hadirnya Pojok Gizi ini dapat menjadi jembatan untuk seluruh lapisan masyarakat dalam mengakses informasi gizi yang terpercaya dan langsung dari ahlinya sehingga masyarakat tidak lagi termakan oleh hoax-hoax yang beredar luas di media sosial.
Komitmen Dalam Meningkatkan Status Gizi Masyarakat
Selain membuat konten edukatif mengenai gizi, Pojok Gizi juga berkomitmen untuk mengoptimalkan status gizi masyarakat dengan terjun langsung ke posyandu untuk memberikan makanan tambahan kepada balita dan lansia yang dibagikan setiap hari jumat di lingkungan sekitar.
Lalu, kegiatan mereka pun berlanjut dengan pelatihan kader posyandu,memberikan kelas gizi bagi ibu balita, dan terakhir mengedukasikan gizi ke anak sekolah.
“Kami terutama di Pojok Gizi ini ingin memperluas dampak yang bisa kami berikan ke masyarakat. Jadi, semakin banyak kita mengedukasi semakin bagus, gitu. Jadi, kami ingin terus berkolaborasi dan juga memberikan ilmu yang bermanfaaat agar Indonesia bisa meningkat status gizinya, seperti itu,” jelas Ayu selaku penggagas Pojok Gizi.
Turut Berikan Dukungan Akademik Bagi Mahasiswa
Salah satu hal yang menarik dari Pojok Gizi adalah mereka juga merangkul dan membekali para mahasiswa gizi dengan mengadakan sesi webinar, sharing session, lalu ada kegiatan membuat media edukasi gizi, seperti Nutrition Flashcard, Papan Gpad, dan masih banyak lagi.
Terakhir, mereka juga mengadakan bimbingan belajar untuk mahasiswa gizi yang gunanya untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi mereka sebagai calon ahli gizi.
Dedikasi yang Tinggi Mengantarkannya Pada Apresiasi SATU Indonesia Award
Atas dedikasi dan semangatnya dalam mengedukasikan gizi kepada masyarakat. Di tahun 2024, Pojok Gizi yang diinisiasi oleh Ayu Fauziyah Adhimah mendapatkan Apresiasi SATU Indonesia Award (Astra) dalam bidang kesehatan.
Apresiasi SATU Indonesia Award memberikan semangat baru bagi Pojok Gizi karena dengan kemenangan tersebut mereka bisa membuka peluang dan kolaborasi seluas-luasnya dengan berbagai pihak dengan tujuan masyarakat luas bisa menjangkau edukasi gizi lewat platform Pojok Gizi.
Mari bersama-sama kita lawan hoax-hoax yang beredar di luaran sana dengan membekali diri dengan informasi yang akurat, terutama mengenai gizi dan kesehatan karena dampaknya juga akan ke diri kita dan orang-orang di sekitar kita.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News