Langkah-langkah inovatif Trash Ranger Indonesia dalam mengatasi persoalan lingkungan mendapat pengakuan nasional melalui Penghargaan Muda30 pada malam puncak Awarding Night di Teater Taman Ismail Marzuki pada 3 November 2025.
Founder Trash Ranger Indonesia, Dimas Dwi Pangestu mewakili Kabupaten Kebumen, tercatat sebagai salah satu dari 30 pemuda inspiratif yang dinobatkan dalam ajang tahunan yang diinisiasi Townhall Muda dan Pijar Foundation.
Muda30 Award 2025 menghadirkan atmosfer kolaboratif yang memadukan semangat kebangsaan dengan kreativitas generasi muda. Sebanyak 50 finalis dari 35 provinsi berkumpul, mengenakan pakaian tradisional masing-masing daerah, mencerminkan keberagaman yang menjadi kekuatan bangsa.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga ruang sinergi bagi para pemimpin muda untuk saling terinspirasi serta membuktikkan para finalis bisa membuat kegiatan secara berkelanjutan.
Dari Komunitas Lokal ke Panggung Nasional
Trash Ranger Indonesia, yang digagas Dimas Dwi Pangestu, bermula dari keprihatinan terhadap sampah yang mengotori lingkungan di sebuah acara musik di Kabupaten Kebumen bernama Kebumen International Expo 2023.
Gerakan ini mengajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk aktif dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. Inisiatifnya yang berdampak langsung pada komunitas lokal membuatnya terpilih dalam kategori Lingkungan & Keberlanjutan.
“Penghargaan ini untuk Trash Ranger Indonesia, untuk teman-teman pengurus, dan sebagai bukti gerakan Mari Bergerak, Ayo Berdampak akan semakin meluas dalam keberlanjutan menjaga lingkungan demi generasi yang akan datang,” ujar Founder Trash Ranger Indonesia Dimas Dwi Pangestu usai menerima penghargaan.
Acara Muda30 Award ini, Founder Trash Ranger Indonesia di temani oleh National Director Dhimas. Dhimas menyampaikan secara sumringah, "Saya sangat bangga dengan Dimas dan gerakan yang di buat sejak 2 tahun lalu, sudah berkembang hingga sebesar ini. Saya harap Trash Ranger Indonesia terus berdampak dan merajut asa dengan kegiatan inovatif lingkungan yang akan datang," ucap National Director Trash Ranger Indonesia.
Townhall Muda dan Pijar Foundation: Wadah Pemuda Berkarya
Awarding Night Muda30 menjadi puncak dari rangkaian kegiatan yang dimulai sejak 2 November 2025. Sebelumnya, finalis mengunjungi Balai Kota Jakarta untuk Institutional Visit dan Policy Case Challenge, ruang di mana ide-ide brilian mereka diuji dan dipertemukan dengan pemangku kebijakan.
Acara puncak dihadiri tokoh-tokoh nasional, termasuk Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, dan Executive Director Pijar Foundation Cazadira Fediva Tamzil. Kehadiran mereka menegaskan dukungan terhadap peran pemuda dalam pembangunan.
“Pemimpin tidak terbentuk dalam satu hari. Pemimpin berkumpul dengan pemimpin,” pesan Bima Arya dalam sambutannya, menekankan pentingnya kolaborasi dan jejaring antar para pemuda inspiratif.
Sementara itu, Cazadira Fediva Tamzil menyampaikan apresiasi terhadap seluruh finalis. “Para finalis Muda30 Award 2025 adalah representasi generasi muda Indonesia yang kolaboratif, kreatif, dan berdaya juang. Mereka datang dari berbagai latar belakang, namun memiliki kesamaan dalam keinginan untuk memberikan dampak positif,” ujarnya.
Penghargaan Muda30: Apresiasi untuk Beragam Inovasi
Muda30 Award merupakan program tahunan Pijar Foundation yang mengidentifikasi dan memberikan penghargaan kepada 30 pemuda inspiratif dari berbagai daerah. Penilaian mencakup berbagai bidang, termasuk pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, inovasi teknologi, dan inklusi sosial.
Selain Trash Ranger Indonesia, sejumlah inisiator lain juga diakui dalam kategori serupa, seperti ASN Inspiratif, Inovasi Teknologi, Pendidikan, dan Inklusi Sosial. Penghargaan khusus juga diberikan untuk MUDA30 Terfavorit dan Best Project.
Salah satu finalis Awarding Muda30 selain Dimas Dwi Pangestu yaitu Abdul sebagai pencetus Kemistri id. Abdul menyampaikan tujuan utama MUDA30 "Menciptakan ruang bagi anak muda untuk tidak hanya dikenal karena prestasi, tapi karena kontribusi. Ini bukan sekadar ajang penghargaan, tapi gerakan untuk menyalakan semangat kolaborasi, agar setiap anak muda merasa: perjuangannya berarti, sekecil apa pun langkahnya,” ucap pencetus Kemistri Id tersebut.
Penyampaian para finalis menjadi langkah bagus untuk memberi tahu kepada masyarakat bahwa setiap gerakan yang dirancang secara konsisten akan mendapatkan manfaat serta integritas untuk kontribusi.
Masa Depan Lingkungan di Tangan Generasi Muda
Pengakuan terhadap Trash Ranger Indonesia mengirimkan sinyal positif bahwa isu lingkungan semakin mendapat perhatian. Gerakan yang digagas Dimas tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya keberlanjutan.
“Perubahan besar untuk Indonesia dimulai dari langkah-langkah yang diinisiasi oleh para pemuda di daerah. Muda30 berfungsi sebagai wadah untuk memperkuat jejaring dan kolaborasi bagi masa depan yang berkelanjutan,” tambah Cazadira.
Awarding Night Muda30 tidak hanya menjadi malam penganugerahan, tetapi juga pengingat bahwa pemuda Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk membawa perubahan.
Dengan dukungan dari ekosistem seperti Townhall Muda dan Pijar Foundation, langkah-langkah kecil seperti yang dilakukan Trash Ranger Indonesia dapat berkembang menjadi gerakan nasional yang berdampak luas.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
