Tanah ibu pertiwi, diberkahi dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Mulai dari ragam tumbuhan yang tumbuh subur di tanah pertanian, hutan rimbun yang menjadi paru-paru dunia, hingga luasnya lautan yang menjadi rumah bagi biota laut di dalamnya.
Berbicara mengenai luasnya lautan, Indonesia dikenal sebagai negara maritim dan memiliki cita-cita sebagai poros maritim di dunia. Bagaimana tidak, Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau yang membentang dari Sabang hingga Merauke.
Dikutip dari laman dkp.jatimprov.go.id, Berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS) 1982, luas laut teritorial dan perairan kepulauan Indonesia adalah sekitar 3.257.357 km². Lalu, jika digabungkan dengan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan wilayah landas kontinen, total luas perairan Indonesia mencapai lebih dari 6,4 juta km².
Luasnya perairan Indonesia ini, dilengkapi dengan kekayaan biota laut yang melimpah di bawahnya, seperti terdapat 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 biota terumbu karang.
Melihat hal tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa betapa besarnya potensi sektor perikanan dan laut Indonesia ini bisa dijadikan sebagai salah satu pendongkrak utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa.
Namun, dibalik potensi besar yang dihasilkan oleh lautan Indonesia ternyata tidak sepadan dengan kualitas hidup para nelayannya.
Bayangkan saja, di era modern saat ini para nelayan masih menggunakan metode tradisional untuk pergi berlayar dan menangkap ikan. Mereka juga harus melawan derasnya arus ombak tanpa adanya persiapan keamanan yang mumpuni.
Ketika melaut pun para nelayan juga memiliki keterbatasan akses terhadap teknologi dan ilmu pengetahuan, yang mana dua hal tersebut sebenarnya dapat menjadi penopang dalam meningkatkan hasil tangkapan.
Namun, saat ini sudah hadir inovasi yang menjawab tantangan-tantangan tersebut, yaitu aplikasi FishGo. Aplikasi ini digagas oleh seorang pemuda inspiratif asal Bali yang bernama I Gede Merta Yoga Pratama.
Saat Keresahan Melahirkan Harapan Bagi Nelayan Indonesia
Aplikasi FishGo lahir dari keprihatinan Yoga yang pada saat itu masih berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Udayana. Pada saat melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL), Yoga melihat ketimpangan sosial yang nyata pada kehidupan nelayan yang berada di sekitarnya.
Melansir dari laman idntimes.com, dalam sebuah wawancara Yoga menceritakan keprihatinannya muncul ketika ia melihat restoran-restoran mewah dipenuhi oleh para turis yang sedang menyantap hidangan seafood berkelas.
Namun, di sisi lain pemandangan tersebut berbanding terbalik dengan kehidupan para nelayan yang justru hidupnya masih jauh dari kata layak.
Melihat kondisi tersebut, berbekalkan ilmu dari pertukaran pelajar di Jepang, serta proyek yang sedang ia kerjakan bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan, semakin membulatkan tekad Yoga untuk menciptakan aplikasi FishGo yang dibantu oleh rekan-rekannya.
Aplikasi FishGo dan Cara Penggunaannya
FishGo merupakan sebuah aplikasi android yang didesain khusus untuk para nelayan agar bisa menemukan titik posisi ikan dengan lebih mudah dan akurat.
Selain itu, dalam aplikasi tersebut nelayan juga bisa lebih hemat waktu, tenaga, dan bensin karena sudah terdapat fitur informasi cuaca dan estimasi jarak tempuh.
Aplikasi ini memiliki banyak fitur yang bisa diakses oleh nelayan. Beberapa contohnya adalah
- Pasang Surut, di sini nelayan bisa mendapatkan informasi mengenai ketinggian gelombang air laut selama 24 jam.
- Informasi Cuaca, pada fitur ini nelayan dapat mengetahui prakiraan cuaca yang aktual dan ditampilkan per jam.
- Gawat Darurat (SOS), merupakan pertolongan pertama apabila terjadi keadaan darurat, seperti matinya mesin atau rusaknya bagian tertentu pada kapal.
- PATRIOT, atau Pendeteksi Area Tangkapan Ikan Berbasis Internet of Things ini memanfaatkan teknologi sonar dalam memprediksi biomassa ikan. Jadi, jika posisi gerombolan ikan itu terdeteksi, maka akan muncul pada fitur FishFinder di Aplikasi FishGo.
- Laporan Hasil Tangkapan, nelayan bisa saling melaporkan dan melihat hasil tangkapan mereka di aplikasi FishGo ini.
Lalu, bagaimana cara nelayan mengakses aplikasi FishGo? Nelayan bisa langsung mengunduh aplikasi FishGo, setelah itu login dan mengisi kolom pendaftaran diri beserta informasi mengenai kapal yang digunakan saat menangkap ikan.
Saat ini sudah terbukti bahwa aplikasi FishGo membawa banyak manfaat bagi para penggunanya, seperti yang dikutip dari laman idntimes.com, para nelayan mengalami peningkatan jumlah tangkapan ikan dari 60 kg per hari menjadi 120 kg per hari.
Tak sampai di situ, para nelayan juga dapat menghemat waktu dan bensin sehingga mengurangi biaya bahan bakar dan mempersingkat durasi melaut.
Akan tetapi, perlu diperhatikan juga jika jarak melebihi 6-9 mil kadang terjadi permasalahan sinyal. Namun pengguna tak perlu khawatir karena tim dari FishGo akan mengatasinya dengan penggunaan GPS eksternal yang sudah disiapkan sebelumnya. Titik koordinat yang didapatkan berasal dari aplikasi FishGo.
Dedikasi Membawanya Pada Apresiasi SATU Indonesia Award
Berkat semangat dan dedikasinya dalam membangun aplikasi FishGo, Yoga berhasil mendapatkan Apresiasi SATU Indonesia Award 2020 bidang teknologi dari Astra.
Apresiasi ini menjadi bukti bahwa hasil karya anak bangsa juga mampu memberikan langkah nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama para nelayan yang menjadi garda terdepan dalam menjaga dan memanfaatkan potensi laut Indonesia.
Yoga juga menuturkan bahwa dengan Apresiasi yang diberikan oleh Astra ini, membuat aplikasi FishGo semakin dikenal luas oleh masyarakat, hingga ke nelayan-nelayan di luar pulau Bali.
Nah, Kawan dari kisah Yoga yang menciptakan aplikasi FishGo ini. Diharapkan memberikan inspirasi ke kawan-kawan semua untuk terus semangat bereksplorasi dan belajar untuk menciptakan inovasi yang dapat menunjang kehidupan masyarakat Indonesia.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
