Museum Lampung, yang juga dikenal sebagai Museum Negeri Lampung “Ruwa Jurai”, adalah institusi utama yang menyimpan kekayaan sejarah dan budaya Provinsi Lampung.
Lokasinya sangat strategis di Jalan H. Zainal Abidin Pagar Alam, Bandar Lampung, dekat dengan Terminal Bus Rajabasa dan gerbang kampus Universitas Lampung (UNILA).
Keunggulan museum ini terletak pada arsitekturnya yang mengadopsi konsep rumah panggung tradisional Lampung. Nama “Ruwa Jurai” sendiri berasal dari filosofi masyarakat Lampung yang berarti “dua cabang keluarga”, yaitu kelompok adat Sai Batin dan Pepadun. Ini menjadikan museum bukan hanya tempat penyimpanan artefak tetapi juga representasi fisik identitas budaya Lampung.
Dengan koleksi yang beragam, Museum Lampung berfungsi sebagai pusat edukasi dan penelitian. Kawan dapat menelusuri perjalanan panjang Lampung, mulai dari zaman prasejarah, pengaruh Hindu-Buddha dan Islam, hingga masa kolonial dan pasca-kemerdekaan.
Sekilas Mengenai Museum Lampung
Museum Lampung dirintis pada tahun 1975 oleh Kantor Pembinaan Permuseuman setempat.
Pembangunan gedung pameran dimulai pada periode 1978/1979 dan peletakan batu pertama dilakukan di lokasi saat ini, Jalan Teuku Umar (kini Jalan ZA Pagar Alam). Museum ini kemudian diresmikan secara resmi pada 24 September 1988 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Prof. Dr. Fuad Hasan.
Berdiri di atas lahan seluas 17.010 meter persegi, museum ini mengumpulkan lebih dari 4.500 koleksi yang dikelompokkan dalam sepuluh jenis, meliputi geologika, biologika, etnografika, dan historika. Selain menjadi pusat pelestarian, museum ini beralih status menjadi UPTD di bawah Dinas Pendidikan Provinsi Lampung pada era otonomi daerah.
Daya Tarik Utama Museum Lampung
Daya tarik Museum Lampung terletak pada narasi historis yang disampaikan secara kronologis melalui koleksinya, dibagi menjadi dua lantai utama.
Di bagian luar, Kawan akan menemukan replika rumah adat Lampung dan sebuah bola besi berbobot lima ton. Bola besi ini memiliki nilai historis karena digunakan pada tahun 1950-an untuk membuka area transmigrasi dengan cara ditarik traktor untuk menumbangkan pohon.
Di dalam museum, Kawan dapat melihat koleksi dari Zaman Prasejarah (alat batu dan fosil), Zaman Hindu-Buddha (arca dan Prasasti Dadak abad ke-14/15 Masehi), dan Zaman Islam (naskah kuno beraksara Arab, Lampung, dan Banten).
Koleksi etnografika menjadi yang paling banyak, menampilkan pernak-pernik dan ritual adat dari kelompok Sai Batin dan Pepadun. Tersimpan pula berbagai senjata tradisional yang digunakan pada masa kolonial, seperti Payan Kejang (tombak panjang) dan Pundhuk (keris).
Akses Menuju Museum Lampung
Museum Lampung terletak di Jalan H. Zainal Abidin Pagar Alam No. 64, Kelurahan Gendongmeneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung. Lokasi ini dianggap strategis karena berada di jalur utama dan dekat dengan beberapa fasilitas publik.
Kawan yang datang dari luar kota melalui Terminal Induk Rajabasa hanya perlu menempuh jarak pendek untuk sampai ke museum.
Apabila Kawan menggunakan kendaraan pribadi dari pusat Kota Bandar Lampung, rute perjalanan akan melalui Jalan Teuku Umar dan Jalan ZA Pagar Alam. Jarak tempuh dari pusat kota sekitar 11 kilometer. Museum dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.
Jam Operasional dan Harga Tiket
Museum Lampung memiliki jadwal buka yang bervariasi. Museum tutup setiap hari Senin dan hari libur nasional.
- Selasa hingga Kamis: Pukul 08.00–14.00 WIB
- Jumat: Pukul 08.00–10.30 WIB
- Sabtu dan Minggu: Pukul 08.00–14.00 WIB
Harga tiket masuk Museum Lampung sangat terjangkau. Kawan dewasa dikenakan biaya Rp5.000, mahasiswa Rp2.000, dan anak-anak Rp1.000 per orang.
Ayo Berkunjung ke Museum Lampung!
Museum Lampung “Ruwa Jurai” adalah destinasi yang ideal bagi Kawan untuk memahami identitas dan kekayaan sejarah Provinsi Lampung.
Kawan dapat melihat langsung perpaduan budaya Sai Batin dan Pepadun, serta menyaksikan artefak dari berbagai periode sejarah.
Segera rencanakan kunjungan edukasi Kawan ke museum kebanggaan Lampung ini ya!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News