Hari jadi Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) dirayakan tiap 29 November. Perayaan tahunan ini kerap diisi dengan rangkaian aktivitas seremonial hingga sosial sebagai bentuk solidaritas dan perayaan atas kerja-kerja para ASN di Indonesia.
Namun, tidak sah rasanya jika kita tidak menilik prestasi yang berhasil ditorehkan pegawai negeri Indonesia di kancah global. Hal ini mencuat setelah Sekolah Kebijakan Publik (Blavatnik School of Government), yang berada di bawah Universitas Oxford, merilis Blavatnik Index of Public Administration pada 2024.
Indeks ini mengungkapkan kualitas administrasi dan layanan publik yang dilakukan oleh pemerintah dari 120 negara dengan menggunakan 82 metrik yang terhubung 4 domain utama, yaitu Strategy and Leadership, Public Policy, National Delivery, dan People and Process.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana administrasi dan pelayanan publik suatu pemerintahan berdampak secara positif terhadap setiap warga negara, perekonomian, hingga sistem sosial yang lebih besar, sehingga dapat menjadi dasar bagi peningkatan kualitas operasional dan kebijakan publik suatu negara.
Salah satu negara yang termasuk dalam penelitian ini adalah Indonesia. Indonesia menunjukkan kecenderungan yang positif setelah menunjukkan kinerja yang baik secara regional hingga global. Berapakah peringkat Indonesia?
Peringkat ke-5, Peringkat Tertinggi bagi Negara Upper Middle Income di Asia Pasifik
Blavatnik Index of Public Administration menyajikan data kinerja ASN setiap negara berdasarkan tingkat pendapatan dan letak geografis. Indonesia sendiri masuk ke wilayah Asia Pasifik dan menempati posisi lima teratas di bawah Singapura, Selandia Baru, Australia, dan Korea Selatan.
Indonesia memperoleh nilai tertinggi di dua domain utama di antara negara Asia Pasifik lainnya, yaitu domain Public Policy dan Strategy and Leadership. Hal ini menggambarkan kemampuan Pemerintah Indonesia untuk merumuskan dan menjalankan kebijakan publik secara partisipatif dan transparan, serta tata kelola kelembagaan yang akuntabel dengan nilai kepemimpinan yang visioner dan berintegritas.
Selain itu, jika dibandingkan dengan negara pendapatan menengah ke atas (upper middle income) di Asia Pasifik, Indonesia menempati posisi tertinggi, bahkan mengalahkan beberapa negara pendapatan tinggi (high income) lainnya.
Sejajar dengan Republik Dominika Secara Global
Secara global, Indonesia menempati peringkat ke-38 dan sejajar dengan Republik Dominika. Dalam kelompok pendapatan menengah ke atas, kedua negara tersebut berada di peringkat ketiga setelah Brazil-Colombia (1), dan Costa Rica-Mauritius (2).
Secara rata-rata, kelompok negara dengan pendapatan menengah ke atas memperoleh skor yang tinggi dalam domain People and Process dan National Delivery, sedangkan memiliki skor yang di bawah rata-rata untuk domain Strategy and Leadership dan memiliki performa layanan digital dan administrasi pajak yang belum memadai selayaknya negara-negara dengan pendapatan tinggi. Hal ini menunjukkan pengaruh pendapatan suatu negara terhadap performa dan kualitas administrasi dan layanan publiknya.
Perbaikan yang ‘Masih’ Perlu Dilakukan
Melihat pencapaian yang diperoleh ASN Indonesia saat ini bukan berarti tidak ada lagi perbaikan yang diperlukan. Hal ini terlihat dari kecenderungan nilai Indonesia yang rendah terhadap dua domain lainnya, yaitu National Delivery dan People and Process.
Domain National Delivery berfokus pada kemampuan pemerintah suatu negara untuk mencapai tujuan kebijakan yang telah dibuat, kualitas administrasi pajak, hingga digitalisasi pelayanan publik. Hal ini menggambarkan bagaimana sistem yang dijalankan oleh ASN Indonesia masih belum mencapai aspek-aspek tersebut, khususnya perihal digitalisasi dan transparansi administrasi yang masih terkendala oleh kesenjangan infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia.
Kemudian, nilai domain People and Process yang rendah menggambarkan kapasitas pegawai negeri suatu negara yang masih belum memadai. Hal ini terlihat dari proses rekrutmen, pengembangan talenta, hingga penggunaan teknologi dalam sistem administrasi dan pelayanan publik. Domain ini juga mencakup kesetaraan budaya, gender, suku, hingga agama yang bisa tergambarkan dari representasi setiap kelompok dalam sistem kerja secara keseluruhan.
Jika demikian, maka Indonesia perlu merefleksikan kembali apa yang perlu dibenahi dalam proses administrasi dan pelayanan publik agar dapat berjalan secara maksimal. Hal ini bisa dicapai melalui kerja sama berbagai pihak, termasuk masyarakat sebagai pihak yang terlibat langsung dan dapat menilai secara objektif kualitas dan kapabilitas ASN.
Terlepas dari perbaikan mendesak yang perlu dilakukan, kita patut mengapresiasi kerja-kerja ASN yang diakui secara global. Yang terpenting, sebagai masyarakat yang sudah mulai melek literasi, kita perlu mengawal kinerja ASN untuk memberikan layanan yang tepat sasaran agar tujuan pemerintah dapat tercapai dengan maksimal. Selamat Hari KORPRI!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News