KBRT – Di sebuah sudut RT 10 RW 05 Desa Banaran, Kecamatan Tugu, aroma fermentasi pakan muncul dari kandang kambing. Di tempat itulah Roy Rusino, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), menghabiskan waktunya sebelum berangkat bekerja. Sendirian, ia merawat 45 ekor kambing perah yang memenuhi kandangnya.Roy menjalankan semuanya tanpa bantuan pekerja. Ia mengandalkan inovasi pakan hemat berbahan limbah pertanian—tebon jagung dan kulit kedelai—yang berhasil memangkas biaya pakan hingga hanya sekitar Rp 1.200 per ekor per hari.“Saya ingin mengajak masyarakat Trenggalek berinovasi, supaya bisa beternak kambing perah yang signifikan. Tanpa harus merumput setiap hari,” ujarnya.Metode fermentasi ini memungkinkan Roy mengelola belasan induk,...
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Baca Selengkapnya