revitalisasi rp141 2 miliar rampung benteng willem i ambarawa berwajah baru sambut ribuan pengunjung - News | Good News From Indonesia 2025

Revitalisasi Rp141,2 Miliar Rampung, Benteng Willem I Ambarawa Berwajah Baru Sambut Ribuan Pengunjung

Revitalisasi Rp141,2 Miliar Rampung, Benteng Willem I Ambarawa Berwajah Baru Sambut Ribuan Pengunjung
images info

Revitalisasi Rp141,2 Miliar Rampung, Benteng Willem I Ambarawa Berwajah Baru Sambut Ribuan Pengunjung


Benteng Willem I Ambarawa resmi dibuka kembali untuk publik pada Senin (17/11) setelah melalui proses revitalisasi panjang lintas kementerian. Ribuan warga memadati kawasan bersejarah itu sejak pagi, menyambut peresmian yang dihadiri Pangdam IV/Diponegoro, Bupati Semarang, hingga jajaran Forkopimda.

Kehadiran wajah baru benteng abad ke-19 ini digadang menjadi motor ekonomi dan pusat edukasi Jawa Tengah. Benteng Willem I Ambarawa diharapkan kembali menegakkan wibawanya di tengah lanskap sejarah Jawa Tengah.

Bangunan pertahanan Belanda yang didirikan pada 1834–1845 ini selama bertahun-tahun terbengkalai. Namun, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Semarang Nomor 432/0112/2021, negara bertanggung jawab dalam melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan benteng ini. 

Penataan kawasan ini dimulai pada Desember 2023 dan dikerjakan oleh PT Waskita Karya. Biaya proyek mencapai Rp141,2 miliar, meliputi kegiatan penyelamatan struktur asli benteng, pengembangan bangunan, dan penataan lansekap yang akan mengubah kawasan benteng menjadi destinasi ramah wisatawan.

“Penataan ini bukan hanya soal memperbaiki bangunan, melainkan juga melibatkan pemulihan lansekap agar tetap indah dan memperkuat nilai estetikanya,” ungkap Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti.

Diana menekankan pentingnya menjaga struktur asli benteng agar tidak kehilangan keaslian sejarahnya. Setelah rampung, Benteng Pendem akan memiliki fasilitas modern, termasuk area parkir dan jalan akses yang memadai, di atas lahan seluas 27.286,38 m2 dengan area parkir seluas 6.429,93 m2 dan area jalan akses seluas 5.873,42 m2. 

Diharapkan jadi destinasi wisata sejarah

Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan benteng yang dipugar kini menonjolkan arsitektur khas perpaduan bata, besi, dan kayu. Berdiri di lahan seluas 2,7 hektare, dengan 1 hektare berupa bangunan, berhasil mempercantik kawasan serta menarik wisatawan lokal, nasional, maupun mancanegara.

"Ini kolaborasi yang baik untuk melestarikan heritage peninggalan abad 19 dan mengembangkan potensi pariwisata serta budaya,” ungkapnya yang dimuat dari Merdeka.

Dia menyakini kawasan Benteng Pendem punya potensi besar menjadi ruang publik favorit, terutama bagi anak-anak muda.

AHY menekankan pentingnya peremajaan dan pemeliharaan bangunan, dengan tetap memperhatikan keaslian Benteng Pendem.

"Ini kan yang mahal bentuk asli Benteng Pendem, udaranya juga bagus tidak panas," ujarnya.

Dirinya optimis bahwa Benteng Pendem akan menjadi tempat favorit bagi anak muda. Apalagi jelasnya, bila di kawasan Benteng Pendem diadakan acara yang menarik anak-anak muda.

"Kalau mau foto pre-wedding, bikin acara di sini saja, apalagi kalau malam tempatnya bagus buat kulineran," kata AHY.

Sejarah Benteng Pendem Ambarawa

Benteng Pendem dibangun pada abad ke-19 oleh kolonial Belanda, Benteng Pendem memiliki peran strategis dalam sistem pertahanan Jawa. Penamaan "pendem" pada bangunan itu karena merujuk pada struktur sebagian benteng yang tampak seperti tertimbun tanah, yang memberikan kesan misterius dan megah.

Benteng Fort Willem I ini didirikan pada sebagai bagian dari pertahanan utama Belanda di Pulau Jawa. Bangunan ini merepresentasikan perpaduan antara fungsi militer dan gaya arsitektur Eropa abad ke-19. 

Selama masa penjajahan, benteng digunakan untuk mengendalikan jalur strategis antara Yogyakarta dan Semarang. Namun ketika gelombang perjuangan kemerdekaan merebak, benteng ini juga menjadi medan pertarungan antara pasukan kolonial dan pejuang Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.