siapa kh zulfa mustofa profil ulama yang jadi pj ketum pbnu gantikan gus yahya - News | Good News From Indonesia 2025

Siapa KH Zulfa Mustofa? Profil Ulama yang Jadi Pj Ketum PBNU Gantikan Gus Yahya

Siapa KH Zulfa Mustofa? Profil Ulama yang Jadi Pj Ketum PBNU Gantikan Gus Yahya
images info

Siapa KH Zulfa Mustofa? Profil Ulama yang Jadi Pj Ketum PBNU Gantikan Gus Yahya


Setelah dinamika internal yang berlangsung di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), rapat pleno PBNU yang digelar di Hotel Sultan Jakarta pada 9 Desember 2025 akhirnya menetapkan KH Zulfa Mustofa sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNU. Keputusan ini sekaligus menegaskan langkah organisasi dalam menjaga stabilitas kepemimpinan hingga Muktamar berikutnya yang direncanakan berlangsung pada 2026.

Penunjukan ini disampaikan langsung oleh Rais Syuriah PBNU Prof. M. Nuh, yang menegaskan bahwa masa bakti Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketum akan berlangsung hingga Muktamar ke-35. Dalam kesempatan yang sama, Prof. M. Nuh juga menyampaikan apresiasi kepada Kiai Haji Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya atas pengabdiannya selama empat tahun memimpin PBNU.

Zulfa Mustofa sendiri menegaskan bahwa ia ingin membawa PBNU kembali solid, seraya menegaskan komitmennya untuk tidak menjadi bagian dari konflik masa lalu. Ia mengajak seluruh kader NU untuk bersatu kembali dalam “rumah besar” jam’iyyah.

Profil Zulfa Mustofa

KH Zulfa Mustofa lahir pada 7 Agustus 1977 di Jakarta. Ia berasal dari keluarga ulama yang cukup berpengaruh di dua wilayah, Banten dan Pekalongan. Ayahnya, KH Muqarrabin, adalah ulama asal Pekalongan. Sementara ibunya, Nyai Hj. Marhumah Latifah, berasal dari Kresek, Tangerang.

Zulfa juga dikenal publik karena ia adalah keponakan dari KH Ma’ruf Amin, Mustasyar PBNU dan Wakil Presiden RI ke-13. Dari garis ibunya, ia masih merupakan cucu kemenakan dari Syekh Nawawi al-Bantani, salah satu ulama besar Nusantara yang dikenal di dunia Islam.

Perjalanan Pendidikan

Zulfa menempuh pendidikan dasar di SD Al-Jihad Tanjung Priok, sebelum pindah ke Pekalongan. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Simbangkulon, lalu pindah ke Kajen, Pati, daerah yang dikenal melahirkan banyak ulama dan santri.

Selama mondok, ia belajar kepada dua tokoh penting yaitu KH A. Sahal Mahfudh dan KH Rifa’i Nasuha. Pendidikan formalnya berlanjut hingga madrasah aliyah, sebelum kembali ke Jakarta pada 1996. Keinginannya untuk melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah terhenti akibat ayahnya wafat. Pada usia 19 tahun ia sudah mengajar di majelis taklim yang sebelumnya diasuh ayahnya. Empat tahun kemudian, pada tahun 2000, ia mendirikan majelis sendiri bernama Darul Musthofa.

Rekam Jejak dan Kiprah di NU

Karier organisasi Zulfa Mustofa terbangun secara konsisten sejak muda. Ia pernah menjadi pengurus GP Ansor Tanjung Priok pada akhir 1990-an, sebelum kemudian menempati berbagai posisi strategis di PBNU.

Beberapa jabatan penting yang pernah dan sedang ia emban antara lain:

  • Wakil Ketua Umum PBNU (2022–2027)
  • Katib Syuriah PBNU
  • Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU
  • Mustasyar PBNU
  • Sekjen MUI DKI Jakarta
  • Wakil Majelis Pertimbangan MUI Pusat
  • Ketua Komite Fatwa BPJPH Kementerian Agama

Zulfa juga aktif dalam kajian keilmuan. Ia menulis dua kitab yang cukup dikenal di lingkungan pesantren yakni Al-Fatwa wa Ma La Yanbaghi li al-Mutafaqqih Jahluhu dan Diqqat al-Qonnas fi Fahmi Kalam al-Imam al-Syafi'i.

Atas kontribusinya, ia dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa dari UIN Sunan Ampel Surabaya dalam bidang kesusastraan Arab.

Penunjukan KH Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketua Umum PBNU menandai babak baru dalam dinamika organisasi besar ini. Dengan latar keluarga ulama, rekam jejak panjang, serta komitmen untuk merawat persatuan, peran KH Zulfa Mustofa diharapkan dapat menguatkan PBNU menuju Muktamar ke-35 di 2026 dan berbagai agenda penting lainnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RW
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.