riset unair ungkap plankton berpengaruh pada warna warni ikan koi - News | Good News From Indonesia 2025

Riset UNAIR Ungkap Plankton Berpengaruh pada Warna-warni Ikan Koi

Riset UNAIR Ungkap Plankton Berpengaruh pada Warna-warni Ikan Koi
images info

Riset UNAIR Ungkap Plankton Berpengaruh pada Warna-warni Ikan Koi


Plankton sangat penting bagi ekosistem perairan. Organisme mikroskopis ini memang tak terlihat langsung dengan mata, namun fungsinya sangat besar bagi kehidupan. 

Riset menarik dari Universitas Airlangga (Unair) di Blitar, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa plankton tidak hanya berperan sebagai penjaga kesehatan air, tetapi juga memiliki pengaruh langsung terhadap keindahan visual ikan hias, khususnya ikan Koi. 

Apa Itu Plankton?

Plankton adalah istilah kolektif untuk berbagai organisme akuatik, baik tumbuhan maupun hewan, yang hidup melayang di dalam air dan pergerakannya sangat bergantung pada arus. Kata "plankton" sendiri berasal dari bahasa Yunani "planktos" yang berarti pengembara atau pelayang. 

Mereka umumnya berukuran mikroskopis, meskipun ada juga yang lebih besar seperti ubur-ubur. Plankton dikategorikan ke dalam dua kelompok utama berdasarkan kemampuan membuat makanannya sendiri. 

Fitoplankton adalah plankton nabati yang memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis, sehingga berperan sebagai produsen primer. Contohnya adalah alga hijau (Chlorophyceae) dan diatom. 

Sementara itu, zooplankton adalah plankton hewani yang berperan sebagai konsumen dengan memakan fitoplankton atau zooplankton lain yang lebih kecil, contohnya adalah rotifera dan copepoda.

Fungsi Plankton dalam Ekosistem

Plankton hidup di zona fotik, yaitu lapisan permukaan air yang masih dapat ditembus cahaya matahari, karena fitoplankton memerlukan sinar matahari untuk fotosintesis. 

Siklus hidup mereka sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor abiotik seperti suhu air, intensitas cahaya, ketersediaan nutrien (seperti nitrat dan fosfat), serta arus. 

Perkembangbiakannya bisa sangat cepat ketika kondisi lingkungan mendukung, yang kadang menyebabkan fenomena "bloom" atau ledakan populasi.

Fungsi plankton dalam ekosistem perairan bersifat multifaset dan krusial. Pertama, fitoplankton adalah fondasi dari hampir semua jaring-jaring makanan akuatik. 

Melalui proses fotosintesis, mereka menghasilkan oksigen terlarut yang vital bagi kehidupan ikan dan organisme air lainnya, sekaligus mengonsumsi karbon dioksida. Kedua, mereka berperan sebagai sumber pakan alami utama bagi berbagai hewan air, mulai dari zooplankton, ikan-ikan kecil, hingga paus balin raksasa. 

Ketiga, plankton berperan dalam siklus biogeokimia global, termasuk siklus karbon, dengan menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Keempat, keberadaan dan komposisi komunitas plankton sering digunakan sebagai bioindikator kesehatan dan kualitas suatu perairan.

baca juga

Plankton sebagai Pewarna Alami Ikan Koi

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Airlangga di Desa Sumberingin, Kabupaten Blitar, mengamati kondisi 10 kolam budidaya ikan Koi. Hasil analisis menemukan ribuan plankton dari berbagai jenis, dengan kelompok alga hijau (Chlorophyceae) sebagai yang paling dominan, menyusun hampir 50 persen dari total populasi. 

Secara keseluruhan, jumlah fitoplankton tercatat sangat tinggi, melebihi 35 ribu sel per liter, jauh melampaui jumlah zooplankton.

Temuan kunci dari penelitian ini adalah identifikasi peran plankton sebagai agen pencerah warna alami bagi ikan Koi. Tim peneliti menjelaskan bahwa beberapa jenis fitoplankton yang melimpah, seperti Chlorella dan Nitzschia, mengandung pigmen alami seperti karotenoid dan klorofil. 

Ketika ikan Koi memakan plankton-plankton ini secara langsung atau melalui zooplankton yang telah mengkonsumsinya, pigmen-pigmen tersebut dapat terakumulasi dalam jaringan kulit ikan. Pigmen karotenoid, khususnya, dikenal mampu meningkatkan dan memperkuat warna merah, oranye, dan kuning pada ikan. 

"Plankton itu ibarat cermin kesehatan air. Kalau jenisnya seimbang, Koi bisa tumbuh sehat dengan warna yang lebih cerah," jelas tim peneliti.

Namun, penelitian ini juga memberikan catatan penting. Jenis plankton tertentu, seperti Oscillatoria, ditemukan cukup dominan dalam pengamatan. 

Keberadaan Oscillatoria, yang merupakan sejenis cyanobacteria (alga biru-hijau), dapat menjadi indikator awal penurunan kualitas air, sering kali terkait dengan kelebihan nutrien organik. 

Oleh karena itu, pemantauan rutin terhadap komposisi plankton di kolam menjadi sebuah metode preventif yang efektif. Kolam dengan kualitas air yang terjaga akan mendukung pertumbuhan komunitas plankton yang bermanfaat, seperti Chlorella, sekaligus menekan perkembangan plankton yang tidak diinginkan.

Budidaya Ikan Koi yang Berkelanjutan

Blitar dikenal sebagai salah satu sentra penghasil Koi berkualitas di Indonesia. Penemuan ini mengarahkan para petambak pada pendekatan budidaya yang lebih alami dan berkelanjutan. 

Daripada hanya mengandalkan pakan buatan pelet yang diperkaya pewarna sintetis, petambak dapat fokus menciptakan dan menjaga keseimbangan ekosistem kolam. 

Dengan memastikan kualitas air yang optimal, populasi plankton menguntungkan akan berkembang, menyediakan pakan alami bergizi yang sekaligus berfungsi sebagai suplemen pewarna alami. 

Hal ini dapat menghasilkan ikan Koi dengan warna yang lebih cerah, intens, dan sehat, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing dan nilai jual ikan Koi Blitar di pasar domestik maupun internasional. 

Dengan kata lain, pemeliharaan plankton yang tepat bukan hanya soal estetika, tetapi juga merupakan investasi untuk kesehatan ikan efisiensi budidaya.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.