Transformasi digital di dunia pendidikan bukan lagi sekedar wacana. Pascapandemi, teknologi terbukti membantu menjaga keberlangsungan proses belajar, meski penerapannya belum merata di semua daerah. Dari kebutuhan itulah lahir peran Guru Pejuang Digital, sosok pendidik yang diharapkan menjadi penggerak nyata digitalisasi pembelajaran di sekolah.

Apa Itu Guru Pejuang Digital

Guru Pejuang Digital adalah identitas peran bagi praktisi pendidikan yang menjadi pelopor digitalisasi pembelajaran. Peran ini menitikberatkan pada pendampingan, fasilitasi, dan mentoring pemanfaatan teknologi secara nyata di lapangan.
Penting dipahami sejak awal, bahwa Guru Pejuang Digital bukan komunitas baru dan bukan pengganti program peningkatan kompetensi yang sudah ada. Peran ini hadir sebagai penguat dari berbagai inisiatif yang telah berjalan, dengan fokus utama pada dampak langsung di satuan pendidikan.
Siapa yang Menginisiasi Guru Pejuang Digital
Program Guru Pejuang Digital digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin). Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah untuk menjadikan pemanfaatan teknologi sebagai praktik standar dalam pembelajaran, bukan sekadar proyek sesaat.
Evaluasi pembelajaran beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa penggunaan teknologi secara efektif dapat mendukung proses belajar, namun masih menghadapi tantangan pemerataan. Di sinilah peran penting Guru Pejuang Digital seutuhnya terlihat.
Mengapa Disebut Guru Pejuang Digital
Istilah “guru” dalam Guru Pejuang Digital tidak merujuk pada jabatan formal semata. Kata ini menggambarkan peran pendidik sebagai mentor dan penggerak pemanfaatan teknologi pembelajaran.
Artinya, Guru Pejuang Digital tidak terbatas pada guru kelas. Kepala sekolah, pengawas, maupun praktisi pendidikan lain yang tergerak menjadi garda terdepan digitalisasi pembelajaran tetap dapat mengambil peran ini.
Fokus dan Peran Utama Guru Pejuang Digital

Fokus Guru Pejuang Digital diarahkan pada dampak nyata, terutama:
- Pendampingan sesama guru dalam pembelajaran digital, dimulai dari satuan pendidikan masing-masing.
- Pemanfaatan Papan Interaktif Digital dalam kegiatan belajar sehari-hari.
- Optimalisasi platform Rumah Pendidikan sebagai ekosistem sumber belajar terintegrasi.
- Berbagi dan berkolaborasi praktik baik dengan sekolah, komunitas, dinas pendidikan, hingga pemangku kepentingan lainnya.
Untuk mendukung peran tersebut, Guru Pejuang Digital dibekali tingkat kompetensi yang memastikan penguasaan teknologi, kemampuan mentoring, serta dorongan perluasan implementasi di daerah.
Siapa Saja yang Bisa Menjadi Guru Pejuang Digital

Pada tahap awal, Guru Pejuang Digital berangkat dari jejaring Duta Teknologi, Komunitas Belajar.id, dan Komunitas Bergema. Ketiganya dipilih karena perannya yang dekat dengan digitalisasi pembelajaran.
Namun, yang perlu digaris bawahi, ini hanyalah titik awal. Kedepannya, Guru Pejuang Digital terbuka untuk semua praktisi pendidikan yang memiliki kepedulian dan komitmen terhadap transformasi pembelajaran berbasis teknologi.
Cara Bergabung Guru Pejuang Digital
Hingga saat ini, belum dibuka pendaftaran umum Guru Pejuang Digital. Rekrutmen angkatan perdana dilakukan melalui mekanisme undangan resmi kepada pendidik terpilih dengan rekam jejak aktif dalam pengembangan pembelajaran digital.
Sebanyak 1.450 guru dari berbagai daerah dan jenjang pendidikan ditetapkan sebagai angkatan awal. Bagi pendidik yang belum menerima undangan, pemerintah menyarankan untuk tetap aktif di komunitas pendidikan digital sambil menunggu informasi pembukaan angkatan berikutnya.
Alur Pendidikan Guru Pejuang Digital
Setelah ditetapkan sebagai peserta, Guru Pejuang Digital mengikuti alur pendidikan yang disusun secara terstruktur. Setiap tahapan dirancang agar kompetensi yang dibangun tidak berhenti pada teori semata, melainkan benar-benar diterapkan di ruang kelas. Berikut alur pendidikan Guru Pejuang Digital:
- Seleksi dan kurasi peserta
Proses awal dilakukan melalui penilaian rekam jejak, kompetensi digital, keterlibatan dalam komunitas pendidikan, serta komitmen terhadap inovasi pembelajaran. Tahap ini memastikan peserta memiliki kesiapan menjadi penggerak di lingkungan masing-masing. - Pelatihan intensif pemanfaatan teknologi
Peserta mendapatkan pembekalan mendalam terkait pemanfaatan Papan Interaktif Digital, optimalisasi platform Rumah Pendidikan, serta perancangan pembelajaran berbasis teknologi yang relevan dengan kebutuhan siswa. - Implementasi di sekolah masing-masing
Setelah pelatihan, Guru Pejuang Digital menerapkan langsung praktik pembelajaran digital di satuan pendidikannya. Tahap ini menjadi ruang uji nyata untuk mengintegrasikan teknologi dalam proses belajar sehari-hari. - Pendampingan berkelanjutan
Selama masa implementasi, peserta mendapatkan pendampingan teknis dan pedagogis dari fasilitator dan tim pendukung. Pendampingan ini membantu guru menghadapi tantangan di lapangan sekaligus memperkuat kepercayaan diri dalam berinovasi. - Evaluasi dampak pembelajaran
Tahap akhir dilakukan melalui pemantauan dan evaluasi terhadap hasil implementasi. Dampak pembelajaran, respons siswa, serta tingkat adopsi teknologi menjadi bahan refleksi untuk peningkatan kualitas dan replikasi praktik baik.
Profil Guru yang Sudah Bergabung
Salah satu contoh Guru Pejuang Digital adalah Indrawati Komariah, M.Pd., guru SMPN 4 Kota Bekasi. Ia terpilih karena dinilai cakap memanfaatkan teknologi dalam proses mengajar, aktif mengoptimalkan platform Rumah Pendidikan, serta konsisten berkolaborasi dan berbagi praktik baik. Profil seperti ini mencerminkan kriteria Guru Pejuang Digital yang diharapkan menjadi rujukan bagi pendidik lain.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski strategis, Program Guru Pejuang Digital masih menghadapi tantangan pemerataan. Mekanisme undangan dinilai efektif untuk tahap awal, namun ke depan diperlukan sistem rekrutmen yang lebih inklusif dan replikasi nasional agar dampaknya menjangkau lebih banyak ruang kelas.
Pada akhirnya, Guru Pejuang Digital menandai langkah awal yang strategis dalam mendorong transformasi pembelajaran berbasis teknologi. Dengan dukungan kebijakan, kolaborasi lintas pihak, dan semangat berbagi, peran ini diharapkan mampu memastikan digitalisasi pembelajaran benar-benar hadir merata, dari kota besar hingga pelosok negeri.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


