Badan Narkotika Nasional (BNN) baru saja mengungkapkan penyelundupan sabu 2 ton senilai Rp5 triliun di Kamboja. Kasus ini terungkap setelah Dewi Astutik alias PA (43) ditangkap Senin, 1 Desember 2025 di Sihanoukville, Kamboja.
"DPO yang dimaksud ini diduga merupakan aktor utama daripenyelundupan 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun dan kasusnarkotika lainnya yang terjadi wilayah Indonesia," kata Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto dalam konferensi pers, Selasa (2/12/2025).
Dirinya menyatakan pengungkapan kasus ini menyelamatkan sekitar 8 juta jiwa dari ancaman bahaya narkoba.
"Penangkapan 2 ton sabu tersebut berhasil menyelamatkansekitar 8 juta jiwa dari ancaman bahaya narkotika," ujarnya.
Komjen Suyudi menyatakan pemberantasan narkobamerupakan salah satu pelaksanaan Asta Cita PresidenPrabowo Subianto. Dia juga mengatakan pemberantasannarkoba menjadi syarat membangun sumber daya manusia unggul.
"Berperang terhadap narkoba demi kemanusiaan tentunyasejalan dengan Asta Cita Bapak Presiden. Khususnya poin ke-7 terkait pemberantasan narkoba sebagai bagian reformasi hukum dan ketahanan bangsa," kata Suyudi.
Mantan Kapolda Banten itu kemudian menyebutkan masalahnarkoba merupakan isu kemanusiaan. Dia mengatakan narkoba bukan sekadar kriminal.
"Narkoba dipandang sebagai isu kemanusiaan bukan hanyasekadar kriminalitas. Pengguna narkoba sebagai korban yang harus disembuhkan melalui rehabilitasi, bukan penjara," ujarnya.
Profil Kepala BNN
Komjen Suyudi Ario Seto sosok dibalik pengungkapan kasuspenyelundupan sabu 2 ton senilai Rp5 triliun di Kamboja merupakan perwira tinggi Polri yang sejak 25 Agustus 2025 menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).
Sebelumnya, beliau juga sempat menduduki posisi strategis di kepolisian. Termasuk Kapolres Majalengka. Pengungkapankasus narkoba senilai Rp5 triliun tentu menjadi bukti kiprahSuyudi Ario Seto dan kredibelitasnya dalam memimpin BNN.
Perjalanan Karir
Suyudi Ario Seto juga mempunyai rekam jejak yang gemilangdi Koprs Bhayangkara. Dia memulai karir sebagai Kanit II Resmob Polda Metro Jaya. Kemudian menjabat posisi Kapolsek mulai dari Kapolsek Pasar Minggu.
Kemudian mendapatkan promosi dengan menjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat. Pada tahun 2011, Suyudi dipercaya sebagai Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Karirnya terus menanjak hingga dipercaya menjabatsebagaiKapolres Metro Jakarta Pusat pada tahun 2017 dan Dirreskrimum Polda Metro Jaya di tahun 2019. Suyudi l pernah menempati jabatan strategis di Bareskim Polri seperti, Wadirtipideksus Bareskrim Polri dan WadirtipidsiberBareskrim Polri masing-masing di tahun 2020.
Suyudi lalu dipercaya menjabat sebagai Wakapolda Metro Jaya pada tahun 2023. Jabatan itu membuat dia resmimenyandang pangkat jenderal polisi bintang satu atau Brigadir Jenderal. Dia satu tahun menjabat sebagaiWakapolda Metro Jaya.
Di tahun 2024, Suyudi lalu diangkatpromosi sebagai Kapolda Banten. Pangkatnya pun Kembali naik sebagai Inspektur Jenderal atau jenderal bintang dua.
Kiprah Suyudi Ario Seto di kepolisian kemudianmembuatnyamendapat kepercayaan dari Presiden RI, Prabowo Subianto sebagai Kepala BNN. Pengangkatan Suyudi Ario Seto berdasarkan Keppres Nomor 118 TPA tahun 2025.
Berikut adalah Biodata Komjen Suyudi Ario Seto:
Nama Lengkap: Komjen Suyudi Ario Seto
Tempat tanggal lahir: Pandeglang, 14, Juli 1973
Almamater: Akademi Kepolisian (1994)
Riwayat Karir:
* Kapolres Majalengka (2014 – 2015)
* Kapolres Bogor (2015 – 2016)
* Kapolresta Bogor Kota (2016 – 2017)
* Kapolres Metro Jakarta Pusat (2017)
* Wakapolda Metro Jaya (2023 – 2024)
* Kapolda Banten (2024 – 2025)
* Kepala Badan Narkotika Nasional (2025 – sekarang)
Tanda Jasa:
* Bintang Bhayangkara Pratama (11 November 2025)
* Satyalancana Pengabdian (24 tahun, 16 tahun, 8 tahun)
* Satya Lancana Ksatria Bhayangkara
* Satya Lancana Karya Bkahti
* Satya Lancana Bhakti Pendidikan
* Satya Lancana Bhakti Nusa
* Satya Lancana Dharma Nusa
* Satyalancana Operasi Kepolisian
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


