Pagi itu, matahari baru saja naik ketika jarum jam menunjukkan pukul 07.00. Di sebuah sudut Desa Talagasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, sekelompok relawan tampak sudah berkumpul.
Hari Minggu, 7 November, menjadi hari yang berbeda bagi para relawan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Darul Hikmah. Mereka bersiap menjalankan misi sederhana, tetapi penuh makna, menyalurkan bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya para jompo dan anak-anak yatim piatu.
Di bawah naungan Yayasan Nurul Arifin, persiapan kegiatan ini sebenarnya telah dilakukan sejak sehari sebelumnya. Paket bantuan disusun dan dikemas dengan rapi.
Sembako dimasukkan ke dalam tas kain spunbond berpegangan, sementara bantuan untuk anak yatim disiapkan dalam bentuk uang tunai. Semua dilakukan dengan perencanaan yang matang agar bantuan bisa tersalurkan tepat sasaran.
Ketua LKS Darul Hikmah Talagasari, Tohidin, menjelaskan bahwa penyaluran bantuan kali ini difokuskan pada dua kelompok rentan yang sering luput dari perhatian, yakni para lansia dan anak yatim.
“Kami memilih untuk mengantarkan langsung ke rumah penerima, supaya mereka tidak perlu datang ke kantor atau mengantre. Ini juga untuk memastikan bantuan benar-benar sampai kepada yang berhak,” ujarnya.
Tak hanya menyalurkan bantuan, para relawan juga memanfaatkan momentum ini untuk melakukan pendataan disabilitas di wilayah Desa Talagasari. Pendataan tersebut bertujuan untuk mengetahui siapa saja warga yang membutuhkan alat bantu, seperti kursi roda atau kaki palsu, agar ke depannya dapat ditindaklanjuti melalui program bantuan lanjutan.
Sebanyak 8 relawan turun langsung ke lapangan. Mereka menyusuri rumah-rumah yang sebelumnya telah didata, ditemani oleh warga setempat yang mengenal betul kondisi lingkungan.
Proses penyaluran tidak hanya dilakukan dengan penuh kehati-hatian, tetapi juga didokumentasikan sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban kepada para donatur yang telah menitipkan amanah melalui yayasan.

LKS Darul Hikmah sedang menyalurkan bantuan/Foto : Dok. Pribadi (Agus Kusdinar)
Sekitar pukul 09.00, rombongan relawan mulai bergerak. Rute dimulai dari sekitar kantor LKS Darul Hikmah, kemudian berlanjut hingga ke RW 005 Kampung Biru.
Di wilayah ini, terdapat tiga anak yatim piatu dan empat jompo yang menjadi penerima bantuan. Setiap rumah yang disambangi menghadirkan cerita tersendiri—tentang ketegaran hidup, kesederhanaan, dan rasa syukur yang tulus.
Meskipun nilai bantuan yang diberikan tidak besar, sambutan para penerima terasa begitu hangat. Senyum para lansia dan ucapan terima kasih dari keluarga anak yatim menjadi penguat langkah para relawan.
Bahkan, di tengah penyaluran bantuan, relawan menemukan dua lansia yang membutuhkan kursi roda. Temuan tersebut langsung dicatat untuk menjadi prioritas pada program berikutnya.
Sebagai pelaksana amanat para donatur, relawan LKS Darul Hikmah berusaha menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Mereka bergerak dari kampung ke kampung sesuai rencana, memastikan tidak ada yang terlewat.
Bagi para relawan, kegiatan ini bukan sekadar rutinitas sosial, melainkan panggilan hati untuk terus berbagi.
Hari Minggu, 7 November 2025, pun menjadi momentum penting. Perjalanan dari satu rumah ke rumah lainnya bukan hanya tentang mengantarkan sembako atau bantuan uang, tetapi juga tentang menjaga semangat gotong royong dan menebar kebaikan.
Mereka memilih mendatangi langsung para penerima karena percaya bahwa membantu dengan cara memudahkan adalah bentuk kepedulian yang paling bermakna.

LKS Darul Hikmah sedang menyantuni anak Yatim Piatu/Foto : Dok. Pribadi (Agus Kusdinar)
Kegiatan sederhana ini mengingatkan kita bahwa kebaikan tidak selalu harus besar atau megah. Terkadang, langkah kecil yang dilakukan dengan niat tulus justru meninggalkan jejak paling dalam.
Apa yang dilakukan para relawan Darul Hikmah hari itu menunjukkan bahwa kepedulian tidak mengenal batas usia, jarak, maupun keadaan.
Selama masih ada niat untuk berbagi, selalu ada jalan untuk menebarkan manfaat. Semoga semangat para relawan ini terus tumbuh dan menginspirasi lebih banyak orang untuk ikut menyalakan cahaya kebaikan di lingkungan masing-masing, demi terciptanya masyarakat yang lebih peduli dan saling menguatkan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


