Di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, terdapat sebuah hotel unik. Namanya adalah Paviliun Raden Saleh, Artotel Curated.
Mendengar nama Taman Ismail Marzuki atau TIM, mungkin Kawan akan terbayang tentang berbagai karya seni dan aneka pertunjukan yang biasa tersaji di sana. Tidak salah, namun siapa sangka jika ternyata juga ada hotel di sana.
Adalah hotel Paviliun Raden Saleh, Artotel Curated, yang berdiri di sana. Menariknya, hotel tersebut juga tidak lepas dari nuansa seni budaya yang sangat lekat dengan TIM.
Artotel Curated resmi beroperasi setelah diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, pada Rabu (17/12/2025). Bangunannya didesain oleh oleh arsitek beken Andra Matin dan memiliki 139 kamar dari kategori standar hingga suites. Selain itu, ada pula berbagai fasilitas seperti EATSPACE, kolam renang, hingga ruang pertemuan.

Lantas, di mana nuansa seni dan budaya dari Paviliun Raden Saleh, Artotel Curated?
Dari desain arsitekturnya saja, nuansa seni dan budaya itu sudah terasa. Sang arsitek mengawinkan nafas budaya dengan estetika modern-minimalis lewat tema "Cultural Symphony, Artistic Hospitality". Dengan demikian, hotel ini tak ubahnya oase bagi pelaku perjalanan bisnis, pelancong, hingga komunitas kreatif.
Ada pula berbagai fasilitas penunjang kegiatan seni dan kebudayaan. Misal ya saja selasar pameran yang memungkinkan para pelaku seni dan kebudayaan memamerkan karya atau melakukan berbagai acara di sana.
“Hadirnya Paviliun Raden Saleh, ARTOTEL Curated di kawasan Taman Ismail Marzuki semakin mengukuhkan positioning perusahaan kami sebagai manajemen operator hotel yang mengusung konsep seni dan gaya hidup masa kini," ujar Chief Operating Officer Artotel Group, Eduard Rudolf Pangkerego.
Artotel Group memang tampak tak mau main-main dalam mengembangkan Paviliun Raden Saleh. Diungkap Eduard, grup perusahaan perhotelan terkemuka Indonesia itu ingin menjalankan strategi bisnis Paviliun Raden Saleh secara selaras dan seimbang dengan memperhatikan berbagai kebutuhan para pemangku kepentingan hotel, mulai dari tamu hotel yang menginginkan kenyamanan hotel berstandar Internasional hingga masyarakat seniman.
Tentu bukan alasan mengapa Artotel Group mengembangkan Paviliun Raden Saleh yang artistik itu. Ada misi untuk ikut mendukung proses kreativitas para pelaku seni dan kebudayaan guna meningkatkan dan memajukan sektor pariwisata dan kebudayaan provinsi DKI Jakarta.
Upaya yang dilakukan Artotek Group Paviliun Raden Saleh pun tak lepas dari kerja sama mereka dengan oleh PT Jakarta Propertindo atau Jakpro selaku pihak yang mengelola TIM. Direktur Utama PT Jakpro, Iwan Takwin, mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk komitmen untuk menjadikan ekosistem TIM terstandarisasi dan beroperasi secara profesional.
"Fasilitas dengan mutu pelayanan berstandar internasional hadir untuk menunjang kegiatan di kawasan TIM dan memperkuat citra TIM sebagai pusat kebudayaan dan kesenian internasional,” ujarnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


