naraksara ums hadirkan titik baca untuk hidupkan literasi di ruang publik - News | Good News From Indonesia 2025

Naraksara UMS Hadirkan "Titik Baca" untuk Hidupkan Literasi di Ruang Publik

Naraksara UMS Hadirkan "Titik Baca" untuk Hidupkan Literasi di Ruang Publik
images info

Naraksara UMS Hadirkan "Titik Baca" untuk Hidupkan Literasi di Ruang Publik


Upaya menghidupkan budaya literasi di ruang publik dilakukan komunitas Naraksara, komunitas literasi yang digerakkan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Komunitas ini hadir sebagai respons atas menurunnya minat baca masyarakat, khususnya generasi muda, di tengah arus informasi digital yang serba cepat dan instan.

Melalui kampanye Public Relations bertajuk “Titik Baca”, Naraksara menghadirkan ruang membaca yang terbuka, santai, dan inklusif di Lokananta Bloc, Surakarta. Kegiatan "Titik Baca" ini berlangsung pada Sabtu, 20 Desember 2025 dimulai pukul 08.45 WIB hingga selesai.

Selain itu, kegiatan ini juga terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya, sehingga dapat diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat.

Naraksara tidak hanya mengajak peserta untuk membaca buku secara hening bersama, tetapi juga menghadirkan pengalaman literasi yang berbeda dari aktivitas membaca pada umumnya.

baca juga

Kampanye ini dirancang untuk mendekatkan kembali aktivitas membaca dengan keseharian masyarakat, terutama di ruang-ruang yang biasa digunakan untuk bersantai dan berinteraksi.

Dengan konsep silent reading, peserta diberi kebebasan menikmati bacaan masing-masing tanpa distraksi, sekaligus merasakan suasana ruang publik sebagai tempat yang ramah terhadap aktivitas literasi.

Suasana tenang yang tercipta di tengah ruang publik ini menjadi pengalaman baru bagi peserta, sekaligus membuktikan bahwa membaca tidak selalu harus dilakukan di tempat yang tertutup atau sunyi.

Berbeda dengan kegiatan membaca yang sering identik dengan ruang formal, Naraksara justru membawa literasi ke ruang publik yang mudah diakses.

Pendekatan ini diharapkan mampu menghilangkan kesan kaku dan eksklusif terhadap kegiatan membaca, serta menjadikannya sebagai aktivitas yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Lokananta Bloc dipilih sebagai lokasi karena menjadi ruang kreatif yang ramai dikunjungi dan merepresentasikan pertemuan antara budaya, seni, dan aktivitas publik.

Kehadiran “Titik Baca” di lokasi ini diharapkan mampu menumbuhkan kebiasaan membaca secara lebih natural dan tidak terkesan kaku, terutama bagi generasi muda yang akrab dengan ruang-ruang kreatif.

baca juga

Tak sekadar membaca, kegiatan ini juga menjadi ruang interaksi antar peserta. Setelah sesi membaca, peserta diajak untuk berbagi pengalaman literasi, menceritakan buku yang dibaca, hingga berdiskusi ringan mengenai kebiasaan membaca di tengah gempuran konten digital yang semakin mendominasi kehidupan sehari-hari.

“Rasanya beda, membaca di ruang publik tapi tetap tenang. Jadi lebih rileks dan termotivasi buat baca lagi, apalagi bisa ketemu orang-orang yang sama-sama suka buku,” ujar salah satu peserta, menggambarkan kesan positif terhadap kegiatan tersebut.

Sebagai penutup acara, Naraksara mengajak peserta mengikuti aktivitas kreatif berupa pembuatan bookmark atau pembatas buku yang dihias dengan manik-manik. Kegiatan ini tidak hanya melatih kreativitas, tetapi juga memberikan kenang-kenangan personal yang dapat digunakan peserta saat membaca di kemudian hari.

Lebih dari itu, rangkaian kegiatan literasi ini turut menjadi sarana bagi peserta untuk saling mengenal satu sama lain. Interaksi yang terbangun selama membaca bersama, berdiskusi, hingga berkreasi membuat suasana semakin akrab dan membuka peluang terjalinnya relasi baru antar pecinta literasi dari berbagai latar belakang.

Melalui kampanye ini, Naraksara ingin menunjukkan bahwa literasi tidak selalu harus dilakukan di perpustakaan atau ruang kelas.

baca juga

Membaca dapat menjadi aktivitas yang menyenangkan, fleksibel, dan bisa dilakukan di mana saja. Konsep “Titik Baca” pun menjadi simbol bahwa ruang publik dapat bertransformasi menjadi ruang refleksi, pengetahuan, dan pertukaran gagasan, sekaligus menjadi langkah kecil. Namun, bermakna dalam membangun budaya literasi di tengah masyarakat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YA
KG
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.