seharian belajar hospitality di universitas ciputra - News | Good News From Indonesia 2025

Seharian Belajar Hospitality di Universitas Ciputra

Seharian Belajar Hospitality di Universitas Ciputra
images info

Seharian Belajar Hospitality di Universitas Ciputra


"Navigating The Next Wave of Hospitality Excellence"

Hari Sabtu lalu (20/12) saya mendapat kesempatan emas untuk menghadiri acara Hospitality Day 2025 di Universitas Ciputra. Acara tersebut diselenggarakan selama seharian penuh.

Mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB di Dian Auditorium lantai tujuh Universitas Ciputra. Hospitality Day 2025 merupakan program kolaborasi antara AgendaKota.id, Dailyhotels.id dan Universitas Ciputra Surabaya.

Tujuannya untuk menjembatani dunia akademik dengan industri perhotelan. Harapannya, acara Hospitality Day 2025 kemarin bisa menjadi wadah strategis bagi mahasiswa, pelaku industri hotel, dan publik untuk memperoleh pengetahuan serta informasi terbaru mengenai tren, inovasi, dan transformasi dunia hospitality.

Kegiatan acara Hospitality Day 2025 diisi dengan rangkaian sesi pemaparan materi yang inspiratif dan dialog profesional. Acara tersebut berfokus pada pengembangan kompetensi di masa depan, digitalisasi hotel, peningkatan daya saing SDM, hingga strategi komunikasi serta brand reputation untuk era hospitality modern.

Fokus dari acara tersebut adalah meningkatkan pemahaman peserta mengenai tren dan tantangan industri hospitality masa kini; menghubungkan mahasiswa serta talenta muda dengan para leader industri hotel; mendorong transformasi digital, inovasi, sustainability, dan wellness tourism di sektor hospitality; hingga memperkuat kolaborasi antara kampus, media, dan komunitas hotel dalam peningkatan kualitas SDM pariwisata Indonesia.

Acara Hospitality Day 2025 mengahdirkan enam narasumber dengan enam topik yang saling melengkapi dan berhubungan dengan hospitality. Selain seminar, acara juga dilengkapi dengan sesi diskusi bersama Himpunan Humas Hotel Surabaya (H3S) dan Casa Grande (General Manager Association Hotel Surabaya).

Peserta yang menghadiri berasal dari berbagai kalangan mulai dari pelajar SMK, mahasiswa, alumni Universitas Ciputra, pegawai perhotelan, serta masyarakat umum yang tertarik untuk belajar tentang hospitality.

Materi seminar pertama disampaikan oleh Agoes Tinus Lis Indrianto, S.S., M.Par.., Ph.D., Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Ciputra. Topik yang dibahas yaitu Future-Ready Hospitality Education: Bridging Academia and Industry.

Poin-poin yang disampaikan meliputi sejarah hospitality, sejarah akademi pariwisata, tujuan hospitality, penyusunan kurikulum hospitality di institusi pendidikan pariwisata, tantangan bagi para alumni yang terjun langsung ke industri setelah selesai menempuh pendidikan, serta perbandingan negara-negara maju yang sudah menerapkan hospitality sejak lama.

Materi kedua disampaikan oleh Dr. Suko Widodo, Drs., M.Si., Perhumas Surabaya dan Akdemisi Universitas Airlangga. Topik yang dibahas yaitu Crisis & Reputation Management in the New Hospitality Era. Poin yang disampaikan meliputi pentingnya melakukan riset sebelum memberikan sebuah solusi, kunci utama hospitality, seluk-beluk reputasi dan kiat menghadapi krisis, serta nasihat-nasihat tentang perlunya menyeimbangkan hidup dengan sistem hybrid living.

Materi ketiga disampaikan oleh dr. Nikolas Dwi Susanto, M.Kes., Hospital Director Waron Hospital. Topik yang dibahas yaitu Bridging Healthcare and Hospitality: Membangun Ekosistem Medical Tourism Indonesia.

Poin yang disampaikan meliputi kerugian negara akibat banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri (khususnya negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura), rencana dan program rumah sakit yang bekerja sama dengan industri pendukung lain (seperti homestay, gym, catering, dan lain sebagainya), serta hal-hal yang perlu dikembangkan oleh rumah sakit untuk meningkatkan kenyamanan dalam melayani pasien.

Materi ketiga memang agak sedikit berbeda dari materi lainnya, karena membahas tentang hospitality di rumah sakit. Mengingat pelayanan kesehatan di Indonesia masih terbilang kurang baik dari sisi hospitality, sehingga perlu dievaluasi agar masyarakat Indonesia tidak perlu jauh-jauh berobat ke luar negeri.

Sebelum melanjutkan pemaparan materi, acara dijeda oleh sesi diskusi dari Himpunan Humas Hotel Surabaya (H3S). Tema yang dibahas adalah Strategic Hospitality PR & Brand Storytelling in the Experience-Driven Era.

Sesi diskusi diharapkan bisa komprehensif mengenai peran Public Relations (PR) dan komunikasi strategis dalam membangun reputasi, kepercayaan publik, dan pengalaman tamu yang berkesan di industri perhotelan modern. Diskusi tersebut dihadiri oleh lima perwakilan dari H3S. Setiap narasumber mengusung topik yang berbeda-beda, namun tetap saling berhubungan dan melengkapi satu sama lain.

Kus Andi, Head of Public Relations Group Midtown Hotels Indonesia membahas tentang Membangun Personal Branding sebagai PR Profesional: Adaptif terhadap Tren dan Teknologi.

Elgar Gumilang, Marketing & Brand Manager Hotel: Somerset Berlian Jakarta-Ascott Indonesia membahas tentang Karir PR di Industri Perhotelan: Optimalisasi Keahlian hingga Tingkatkan Karir.

Litania Utami, Creative & Marketing Communications Manager Mora Group berhalangan hadir dan digantikan oleh Dennis Nugraha, Social Media Specialist Shangri-La Hotel Surabaya membahas tentang Digital Marketing: Pemanfaatan AI dalam Menunjang Pekerjaan PR. Priyono (Oyon), Senior Marketing Communications Manager Wyndham Surabaya City Centre membahas tentang Media Relations Mastery: Membangun Hubungan dengan Jurnalis dan Media.

Yussy Kirana, Marketing Communications Grand Swiss-Belhotel Darmo membahas tentang Event & Campaign Management: Dari Ide hingga Publikasi dan Liputan Publik.

Dari kelimanya, berikut intisari dari diskusi bersama Himpunan Humas Hotel Surabaya (H3S).

  1. Reputasi dan personal branding sangatlah penting, sehingga jangan remehkan sekecil apapun kesalahan perusahaan atau instansi. Terlebih lagi kita hidup di zaman serba digital. Warganet dapat dengan mudah melacak rekam jejak suatu perusahaan atau instansi.
  2. Di zaman serba AI seperti sekarang, sebenarnya posisi sebagai humas tidak bisa tergantikan. Karena AI hanyalah "asisten", sedangkan humas merupakan "pemimpin utama" dalam mengambil keputusan. Ibarat pesawat, AI adalah kopilot dan humas sebagian pilot utamanya. Hasil dari AI tidak bisa dipakai sepenuhnya sebagai materi eksekusi, tetapi humas juga perlu menyaring mana yang perlu dan tidak perlu.
  3. Digital marketing dalam bentuk konten sangat diperlukan, agar masyarakat dapat mengenali produk dan/atau jasa yang sedang ditawarkan. Pembuatan konten bisa menggunakan jasa iklan atau advertisement dan influencer. Hanya saja tidak semua media iklan dan influencer sejalan dengan identitas atau visi dan misi suatu perusahaan atau instansi.
  4. Peran humas diperlukan untuk mengembalikan citra atau nama baik suatu perusahaan maupun instansi. Humas juga diperlukan untuk menyetarakan kedudukan atau status suatu perusahaan atau instansi agar bisa "setara" dengan yang lain. Gunanya agar bisa melakukan persaingan bisnis dengan sehat.
  5. Menjalin komunikasi dengan media sangatlah penting, meski mungkin ada beberapa media yang memiliki visi dan misi yang berbeda dari perusahaan atau instansi. Tujuannya untuk membangun dan mengembangkan relasi. Karena dari merekalah terkadang kita bisa memiliki ide-ide baru yang berguna bagi perusahaan atau instansi.

Sesi berikutnya masih ada pemaparan materi dari tiga narasumber dan diskusi bersama lima perwakilan dari Casa Grande (General Manager Association Hotel Surabaya). Dikarenakan artikel masih panjang, maka saya bagi artikel menjadi dua bagian. Karena masih ada pemaparan penting untuk disampaikan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HR
KG
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.