Sekitar 89.337 hektar area persawahan tempat ratusan ribu warga bertumpu mata pencaharian, rusak akibat bencana banjir bandang yang menerjang Aceh. Perbaikan area persawahan untuk memastikan kondisi ekonomi warga pulih, perlu diperhatikan secepat mungkin.
Bireuen – Hamparan lumpur yang mengeras meyelimuti Gampong Cot Ara, Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen itu dulunya adalah area sawah. Luasnya sekitar 54 hektar atau 76 kali luas lapangan sepakbola. Kini area persawahan itu terkubur di bawah lumpur, dibawa oleh banjir bandang, yg menerjang Cot Ara, Bireun, (26/12) lalu.
Desa ini dihuni oleh 206 KK atau 543 jiwa. Terdiri dari 226 wanita, 237 pria dan 80 anak-anak. Di desa itu tak kurang dari 70 persen warga menggantungkan hidupnya dari bertani. Saat sawah itu tertutup lumpur, artinya mayoritas sumber penghasilan mereka juga hilang.
Bencana banjir bandang itu dimulai pukul lima pagi. Air bah mulai masuk ke pemukiman warga membawa tumpukan kayu gelondongan. Warga kampung tersebut terkejut, yang hanya bisa mereka lakukan adalah menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi, sebagiannya adalah anak-anak.
Awalnya mereka menuju ke sebuah balai pengajian yang bangunannya agak tinggi, berbentuk rumah panggung. Mereka bertahan disana hanya sampai setengah hari. Pukul 12 siang, air bah datang lagi. Mereka terpaksa naik ke atap balai tersebut untuk bisa selamat. Saat itu ketinggian permukaan air mencapai 1,5 meter.
Baca Selengkapnya

