Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat menembus kisaran 5,6–6,5 persen pada tahun 2026, meski ekonomi global diprediksi melambat. Optimisme ini muncul di tengah tekanan eksternal seperti perlambatan Amerika Serikat dan Cina, serta ketidakpastian geopolitik. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut bahwa target terdekat adalah mendorong ekonomi nasional berada di level 5,3–5,4 persen, sebuah capaian yang dinilai patut disyukuri mengingat banyak negara besar mengalami perlambatan.
Untuk mencapai proyeksi tersebut, BI menekankan pentingnya memperkuat konsumsi rumah tangga, realisasi investasi, kinerja ekspor, serta pemberdayaan UMKM. Stabilitas nilai tukar rupiah juga menjadi fokus, dengan komitmen mempertahankan kurs di kisaran Rp16.400–16.500 per dolar AS tahun depan. Seluruh pemangku kebijakan diharapkan bergerak bersama guna menjaga momentum pertumbuhan di tengah dinamika ekonomi global yang menantang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
