PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memulai penawaran awal Obligasi Keberlanjutan Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025. Perusahaan menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp5 triliun melalui instrumen yang telah memperoleh peringkat idAAA dari Pefindo ini. Proses bookbuilding obligasi berlangsung dari 28 November hingga 4 Desember 2025.
Penerbitan ini merupakan langkah strategis Bank Mandiri untuk memperkuat struktur pendanaan dan memperbesar kapasitas intermediasi. Dana yang berhasil dihimpun akan dialokasikan untuk membiayai atau membiayai kembali proyek sesuai Kerangka Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan dan Sosial, sejalan dengan standar Environmental, Social, and Governance (ESG).
Direktur Treasury and International Banking Bank Mandiri, Ari Rizaldi, menjelaskan bahwa kebutuhan pendanaan berkelanjutan terus meningkat di tengah pergeseran praktik bisnis. Ia menambahkan bahwa instrumen ini merupakan langkah penting untuk mengakselerasi ekonomi kerakyatan.
“Instrumen ini diharapkan dapat memperluas kapasitas pembiayaan hijau dan sosial, serta memperkuat likuiditas intermediasi sehingga pembiayaan strategis dapat tumbuh lebih inklusif dan adaptif. Hal ini penting untuk mengakselerasi ekonomi kerakyatan,” jelasnya.
Obligasi ini diterbitkan dalam tiga seri dengan tenor 370 hari, 3 tahun, dan 5 tahun. Setelah masa penawaran umum pada 15-16 Desember, obligasi Bank Mandiri ditargetkan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 Desember 2025.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
