Bank Indonesia (BI) memperkirakan prospek perekonomian Indonesia untuk tahun 2026 dan 2027 akan membaik, meskipun ketidakpastian global masih tinggi. BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2026 akan berada di rentang 4,9 hingga 5,7 persen, dan berlanjut naik pada 2027 mencapai 5,1 hingga 5,9 persen.
Proyeksi peningkatan ini didasari sinergi kebijakan yang baik antara pemerintah dan otoritas moneter. Untuk mendukung pertumbuhan, BI menerapkan kebijakan makroprudensial yang longgar untuk mendorong pertumbuhan kredit. Pertumbuhan kredit diperkirakan mencapai 8-12 persen pada 2026 dan 9-13 persen pada 2027.
Gubernur BI Perry Warjiyo memberikan konfirmasi. "Dengan sinergi yang baik, ekonomi RI pada 2026 dan 2027 lebih baik," ujar Perry Warjiyo, Jumat (28/11/2025).
Selain melonggarkan makroprudensial, BI berupaya menurunkan suku bunga kredit perbankan setelah memangkas suku bunga acuan sebesar 150 basis poin sejak awal tahun.
BI juga mengoptimalkan sistem pembayaran digital melalui blue print 2030, termasuk perluasan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk transaksi luar negeri dan eksperimen penerbitan Digital Rupiah.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
