Harga emas dunia diprediksi melanjutkan tren penguatan signifikan hingga tahun 2026.
Optimisme ini tercermin dari hasil survei terbaru Goldman Sachs, yang menunjukkan mayoritas investor institusional memperkirakan harga komoditas tersebut akan melampaui level 5.000 Dolar AS per troy ounce.
Survei yang melibatkan lebih dari 900 investor institusional tersebut menemukan bahwa 36 persen responden percaya harga emas akan menembus 5.000 Dolar AS pada akhir 2026.
Secara keseluruhan, lebih dari 70 persen investor melihat prospek kenaikan harga emas di tahun mendatang. Sepanjang tahun 2025 sendiri, harga emas telah mencatat kenaikan 58,6 persen.
Faktor utama pendorong kenaikan harga emas adalah pembelian oleh bank sentral global, yang disebut oleh 38 persen responden.
Selain itu, kekhawatiran fiskal dan tingginya permintaan emas sebagai aset safe haven di tengah risiko inflasi dan ketegangan geopolitik turut berperan besar. Harga spot emas pada Jumat (28/11) sendiri mencapai level tertinggi dalam dua pekan, ditutup di 4.175,50 Dolar AS. Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phil Streible, turut mendukung pandangan ini.
“Tren bullish emas diperkirakan berlanjut hingga 2026. Menurutnya, perlambatan pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang meningkat di banyak negara mendukung prospek emas,” ujar Phil Streible.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News