Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data positif yang menunjukkan kinerja ekspor Indonesia mencapai tonggak signifikan. Hingga periode Januari sampai September 2025, total nilai ekspor telah menembus angka US$209,81 miliar, mencatatkan pertumbuhan solid sebesar 8,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja Ekspor Secara Umum
Peningkatan ini didominasi oleh performa cemerlang ekspor nonmigas yang menyumbang US$199,77 miliar, melonjak 9,57 persen. Sebaliknya, ekspor dari sektor migas menunjukkan penurunan sebesar 14,09 persen, menjadi US$10,03 miliar. Hal ini mengindikasikan semakin kuatnya diversifikasi dan daya saing produk olahan Indonesia di pasar global.
Sektor Manufaktur dan Komoditas Unggulan
Sektor manufaktur menjadi driver utama pertumbuhan ini, dengan kontribusi mencapai US$167,85 miliar, atau naik 17,02 persen. Komoditas unggulan yang menopang kenaikan ini meliputi minyak kelapa sawit, logam dasar nonbesi, perhiasan, bahan kimia berbasis pertanian, serta berbagai komponen elektronik. Selain manufaktur, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan juga mencatatkan pertumbuhan 14,33 persen.
Namun, di sisi lain, sektor pertambangan mengalami kontraksi sebesar 23,7 persen.
Implikasi terhadap Ekonomi
Kinerja ekspor yang kuat ini memberikan implikasi positif yang mendalam bagi stabilitas ekonomi nasional, terutama dalam menjaga neraca perdagangan tetap surplus dan menopang nilai tukar rupiah. Keberhasilan manufaktur menjadi bukti bahwa upaya hilirisasi komoditas dan peningkatan nilai tambah produk Indonesia semakin berhasil memenangkan persaingan di pasar internasional.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News