erick thohir kegagalan bukan akhir dana pssi rp500 miliar digunakan untuk pengembangan usia muda hingga merchandise - News | Good News From Indonesia 2025

Erick Thohir: Kegagalan Bukan Akhir, Dana PSSI Rp500 Miliar Digunakan untuk Pengembangan Usia Muda hingga Merchandise

Erick Thohir: Kegagalan Bukan Akhir, Dana PSSI Rp500 Miliar Digunakan untuk Pengembangan Usia Muda hingga Merchandise
images info

Erick Thohir/Instagram (@ErickThohir)


Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menjelaskan, dana PSSI yang mencapai lebih dari Rp500 miliar tidak hanya digunakan untuk persiapan Piala Dunia, tetapi juga mencakup berbagai program pengembangan sepak bola nasional.

"Itu ada dari TV, sponsor, private sector, merchandise, dan dana pemerintah. Jadi saya harus memohon maaf kepada semua yang percaya kepada PSSI," sambung Erick.

Erick menegaskan dirinya terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat sepak bola Indonesia. “Dengan kritikan dan saran, kita terbuka. Saya tidak membela diri, justru kritik itu jadi introspeksi diri. Jangan sampai, kritik itu malah membuat kita tambeng, justru kita mendengar, salahnya apa ya, itu harus kita koreksi," lanjutnya.

Erick menambahkan, saat ini PSSI tengah melakukan evaluasi menyeluruh dan menyusun ulang peta jalan pembinaan jangka panjang. “Saya bertemu banyak pihak, di dalam dan luar negeri, untuk menyusun ulang lagi. Kita punya blueprint 2045 dengan target-target yang jelas," ungkap Erick.

Salah satu fokus PSSI, lanjutnya, adalah tim nasional kelompok usia muda seperti U-17 yang kini tengah mengikuti Piala Dunia U-17 di Qatar. “Contohnya U17 itu targetnya 2031. Mereka tanding di Doha, dan saya akan lihat langsung,” ujarnya.

Erick menilai tantangan ke depan semakin berat karena FIFA kini menggelar Piala Dunia U-17 setiap tahun. “Masalahnya, FIFA mengubah kejuaraan U17 jadi tiap tahun. Artinya, adik-adiknya juga harus disiapkan karena tahun depan mesti tanding lagi. Secara realita mungkin gak tiap tahun lolos, tapi targetnya bisa dua atau tiga kali lolos,” ungkap Erick.

Menurut Erick, kegagalan kali ini bukan akhir dari perjalanan, melainkan bagian dari proses panjang membangun sepak bola Indonesia yang lebih tangguh.

"Yang penting kita coba lagi, perbaiki lagi, dan tetap bermimpi besar untuk Indonesia," kata Erick.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.