Rata-rata kenaikan gaji karyawan di Indonesia pada tahun 2026 diperkirakan berada di angka 5,8 persen. Prediksi ini menunjukkan sedikit perlambatan jika dibandingkan dengan kenaikan pada tahun 2025 yang mencapai 6,3 persen. Analisis tersebut dirilis oleh Mercer Indonesia berdasarkan survei remunerasi yang melibatkan 588 perusahaan dari berbagai lintas industri.
Meskipun persentase kenaikannya cenderung melambat, seluruh perusahaan yang disurvei menyatakan tetap berencana memberikan kenaikan gaji bagi karyawannya. Penentuan angka kenaikan ini bergantung pada tiga faktor utama yakni performa individu, rentang gaji yang berlaku, serta kondisi kesehatan finansial perusahaan masing-masing.
Setiap industri memiliki pandangan berbeda dalam merumuskan strategi kompensasi mereka. Industri kimia menjadi salah satu yang paling optimistis dengan proyeksi kenaikan gaji sebesar 6,2 persen karena adanya kepercayaan kuat terhadap investasi talenta. Di sisi lain, industri otomotif justru memperkirakan kenaikan yang lebih rendah di angka 4,9 persen.
Perbedaan angka ini memperlihatkan bahwa setiap sektor sedang menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang unik. Sementara itu, pembayaran bonus tahunan diperkirakan sedikit meleset dari ekspektasi awal, dengan rata-rata realisasi sebesar 16,6 persen dari gaji pokok tahunan.
Fenomena menarik terjadi pada pola pengunduran diri karyawan. Meski jumlah karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela tetap stabil di angka 5,2 persen, angka pengunduran diri non-sukarela justru diprediksi meningkat. Tren ini terlihat jelas pada sektor teknologi tinggi serta sektor pertambangan.
Situasi ini ditambah dengan melambatnya rencana ekspansi tenaga kerja, di mana hanya sekitar 20 persen perusahaan yang berniat menambah jumlah karyawan baru pada 2026. Dengan anggaran yang semakin ketat, para pemimpin perusahaan kini dituntut lebih fokus pada program peningkatan keterampilan atau upskilling agar produktivitas tetap terjaga.
Investasi pada kesehatan dan budaya digital menjadi kunci agar perusahaan tetap kompetitif dalam memperebutkan talenta berbakat di tengah ketidakpastian ekonomi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


