Pemerintah berupaya menormalkan kembali harga minyak goreng kemasan rakyat, Minyakita, agar sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.700 per liter pada awal tahun depan.
Strategi utama yang dijalankan adalah memperketat jalur distribusi dengan mewajibkan produsen menyalurkan minimal 35 persen produknya melalui BUMN Pangan, seperti Bulog dan ID Food. Langkah ini diambil untuk memutus rantai distribusi yang panjang dan memastikan stok langsung menyentuh para pedagang di pasar rakyat.
Kebijakan baru yang tertuang dalam Permendag Nomor 43 Tahun 2025 ini diharapkan mampu mengatasi disparitas harga yang mencolok, terutama di wilayah Indonesia Timur yang saat ini masih menyentuh angka Rp20 ribu per liter.
Dengan melibatkan Bulog dan jaringan Rumah Pangan Kita (RPK), pemerintah ingin memastikan pasokan tersebar lebih merata hingga ke daerah terpencil dan perbatasan. Sebelumnya, porsi distribusi melalui BUMN hanya berada di angka 8 persen, sehingga peningkatan kuota menjadi 35 persen dianggap sebagai solusi krusial untuk stabilisasi harga.
"Kita berharap di pertengahan Januari itu sudah terjadi penyamaan harga secara signifikan, baik itu di Indonesia bagian Barat maupun di Indonesia bagian Timur," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Iqbal Shoffan Shofwan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
