Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyatakan keterbukaan pemerintah Indonesia terhadap usulan pembangunan rel kereta yang akan melintasi Sarawak (Malaysia), Brunei Darussalam, hingga tembus ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Meski proposal resmi dari pihak Sarawak belum sampai ke mejanya, Menhub menilai ide peningkatan konektivitas lintas batas ini sangat layak untuk dikaji secara mendalam.
Langkah ini sejalan dengan ambisi Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan ekspansi besar-besaran jalur rel di luar Jawa dan Sumatra. Dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas) 2030, Kalimantan ditargetkan memiliki jalur rel sepanjang 1.200 kilometer.
Fokus utama pemerintah saat ini adalah melakukan perhitungan matang mengenai kelayakan ekonomi dan manfaat nyata bagi mobilitas masyarakat sebelum proyek skala internasional ini dieksekusi.
“Saya mesti lihat dulu hitungannya bagaimana. Kalau memang baik untuk masyarakat, tentu layak dikaji,” ujar Menhub Dudy Purwagandhi.
Pembangunan di Kalimantan menjadi prioritas karena selama ini pulau tersebut belum memiliki jaringan rel kereta api yang terintegrasi.
Kehadiran kereta lintas negara ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi baru bagi kawasan di sekitar jalur rel yang dilewati, sehingga pemerataan pembangunan benar-benar terasa hingga wilayah perbatasan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


