Indonesia dan Turki sepakat memperkuat kemitraan di sektor industri dengan menyusun peta jalan (roadmap) strategis yang meliputi sektor kendaraan listrik, energi terbarukan, hingga industri pertahanan.
Kesepakatan tersebut disampaikan dalam pertemuan bilateral Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki Mehmet Fatih Kacir di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/9/2025).
Sejumlah perusahaan besar asal Turki, seperti Sanko Holding, Arcelik, dan Kordsa, telah menunjukkan minat kuat berinvestasi di Indonesia, mulai dari budidaya tuna di Papua, riset material komposit di Bogor, hingga produksi peralatan rumah tangga dengan target menjadikan Indonesia sebagai basis produksi Asia.
Kemitraan ini semakin mempererat hubungan dan momentum kerja sama antar keduanya. Sebelumnya, Indonesia dan Turki sudah berkolaborasi melalui High-Level Strategic Cooperation Council (HLSC) pada Februari 2025, menghasilkan 12 nota kesepahaman di berbagai sektor.
Di bidang industri, Indonesia dan Turki membentuk Joint Committee for Industrial Cooperation yang terdiri dari 14 sektor strategis, serta sejumlah kesepakatan antar perusahaan, seperti kerja sama pembangunan kapal perang dan produksi drone tempur.
Melalui peta strategis ini, kedua negara berharap membangun kemitraan jangka panjang yang solid, saling menguntungkan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi di level global.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
