Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), secara aktif mendorong pertumbuhan investasi hijau dengan menerbitkan sejumlah regulasi strategis. Langkah ini memperkuat arah kebijakan pengembangan biometana, sebuah energi bersih andalan masa depan.
Plh. Direktur Bioenergi Kementerian ESDM, Harris, menyatakan bahwa beberapa regulasi ini merupakan hasil kolaborasi Indonesia-Jerman melalui proyek ExploRE.
Beberapa capaian kunci termasuk penetapan klasifikasi usaha biogas, penyusunan pedoman investasi biomethane, dan naskah akademik untuk pemanfaatan biogas.
“Melalui kebijakan yang progresif, dukungan investasi, dan kolaborasi Internasional, Indonesia bergerak menuju masa depan energi yang lebih bersih, mandiri serta mampu menciptakan kesejahteraan,” tegas Harris. Inisiatif ini menunjukkan sinergi solid antara pemerintah, industri, dan mitra internasional.
Upaya ini diperkuat dengan momentum Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA), yang membuka peluang luas untuk kerja sama ekonomi hijau, transfer teknologi, dan perdagangan produk energi terbarukan.
Sementara itu, Lisa Tinschert dari GIZ menambahkan bahwa proyek ExploRE telah berkontribusi signifikan. “Salah satu kontribusi utama ExploRE adalah mendorong pengembangan ekosistem biometana berbasis limbah industri, melalui dukungan menyeluruh,” ujarnya.
Melalui langkah-langkah terintegrasi ini, transisi energi Indonesia tidak hanya menjadi agenda teknis, tetapi sebuah transformasi ekonomi yang berkelanjutan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
