Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan potensi besar eksplorasi migas di Indonesia, dengan 108 dari total 128 cekungan sedimen yang belum tersentuh kegiatan pengeboran. Hanya 20 cekungan yang telah dikembangkan, menyisakan wilayah potensial yang sangat luas.
Kepala Pusat Survei Geologi Badan Geologi, Edy Slameto, menjelaskan bahwa meski tidak semua cekungan pasti mengandung hidrokarbon, potensinya tetap signifikan.
“Tidak semuanya mengandung migas, tetapi jika 20 hingga 30 persen saja memiliki potensi, itu sudah sangat besar untuk memenuhi kebutuhan energi nasional,” ujarnya di Bandung.
Dengan keterbatasan anggaran, prioritas eksplorasi difokuskan pada cekungan berpeluang tinggi berdasarkan pemeringkatan data geologi. Fokus saat ini bergeser ke Indonesia Timur yang berisiko geologi tinggi dan belum banyak diinvestigasi swasta.
“Karena wilayah Indonesia Barat sudah relatif padat eksplorasi, pemerintah menggeser fokus ke Indonesia Timur. Dengan intervensi pemerintah berupa data geologi ini diharapkan lebih banyak perusahaan tertarik berinvestasi,” jelas Edy.
Upaya ini sejalan dengan program ketahanan energi pemerintah untuk mendorong penemuan cadangan baru dan menarik minat investor melalui penyediaan data geologi yang komprehensif.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News