KAI Commuter bersama induk perusahaannya, KAI, baru saja meresmikan inovasi transportasi yang berfokus pada penguatan sektor ekonomi rakyat dengan meluncurkan Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) Khusus Petani-Pedagang. Langkah progresif ini menjadi wujud komitmen nyata KAI Group dalam menyediakan aksesibilitas transportasi yang inklusif, selaras dengan nilai-nilai pelayanan publik (Asta Cita).
Latar Belakang Inovasi Transportasi
Menurut VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, inisiatif ini muncul dari kebutuhan untuk mendukung mobilitas pelaku usaha kecil, terutama petani dan pedagang, agar mereka dapat mengangkut hasil panen dan dagangan mereka dengan lebih efisien dan terjangkau. Hal ini sekaligus menegaskan peran penting transportasi publik sebagai penggerak roda ekonomi masyarakat.
Fasilitas, Konsep, dan Rute Awal
Kereta khusus ini didesain untuk memudahkan para pedagang dan petani. Kereta petani-pedagang ini akan beroperasi dengan jadwal yang terintegrasi, bergabung dalam rangkaian layanan reguler Commuter Line Merak–Rangkasbitung.
Layanan ini dirancang untuk beroperasi sebanyak 14 perjalanan per hari. Konsep ini diharapkan mampu memperkuat konektivitas ekonomi lintas wilayah Banten dan sekitarnya, mengurangi biaya logistik, dan memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha kecil untuk menjangkau pasar.
Dampak Positif dan Langkah ke Depan
Dampak yang diharapkan dari hadirnya kereta khusus petani dan pedagang ini adalah peningkatan efisiensi rantai pasok dan daya saing produk lokal. KAI Commuter melihat layanan ini sebagai permulaan. Jika uji coba di rute Merak–Rangkasbitung berjalan sukses dan mendapat respons positif, tidak menutup kemungkinan layanan serupa akan dikembangkan dan diterapkan di jalur-jalur Commuter Line lainnya di Indonesia untuk mendukung perekonomian daerah.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News