Kementerian Agama (Kemenag) RI menunjukkan keseriusan dalam meningkatkan efektivitas penyaluran Bantuan Pesantren dan Rumah Ibadah. Pada Selasa, 14 Oktober 2025, Kemenag mengadakan rapat penting yang berfokus pada evaluasi dan perbaikan mekanisme penyaluran bantuan. Rapat ini dipimpin langsung oleh Menteri Agama (Menag) yang menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dana bantuan.
Fokus Validasi Data dan Standarisasi Nasional
Menag menegaskan bahwa dua hal harus menjadi prioritas utama: validasi data penerima bantuan dan standarisasi nasional. Validasi data diperlukan untuk memastikan bahwa bantuan benar-benar diterima oleh lembaga yang sah dan membutuhkan, serta meminimalisir praktik penyelewengan.
"Kita harus pastikan setiap rupiah dana yang dialokasikan, terutama untuk pesantren dan rumah ibadah, sampai pada tangan yang tepat," ujar Menag.
Selain itu, Kemenag juga mendorong standarisasi nasional untuk kelayakan fasilitas dan infrastruktur rumah ibadah maupun pesantren. Hal ini bertujuan agar pembangunan atau rehabilitasi yang didanai bantuan Kemenag memiliki kualitas yang seragam dan memenuhi standar keselamatan serta kenyamanan.
Tujuan Penekanan Dua Hal Penting
Penekanan pada validasi dan standarisasi ini bertujuan besar untuk menjaga kepercayaan publik terhadap program Kemenag. Dengan data yang valid dan standar yang jelas, proses distribusi bantuan akan menjadi lebih akuntabel dan transparan.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya Kemenag untuk menjadikan keamanan, fasilitas, dan kualitas pendidikan di pesantren serta rumah ibadah sebagai prioritas nasional, yang pada akhirnya akan membawa kemaslahatan bagi umat dan masyarakat luas.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
