Kabar baik datang dari sektor transportasi Ibu Kota. Proyek pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta Fase 1B, yang membentang dari Velodrome hingga Manggarai, telah menunjukkan progres yang sangat signifikan. Data terbaru mencatat bahwa pembangunan fisik rata-rata keseluruhan proyek ini sudah mencapai angka 80,57 persen.
Progres ini didukung oleh pengerjaan yang cepat di setiap titik, bahkan di antara seluruh stasiun di Fase 1B, Stasiun Pramuka menjadi yang paling cepat pembangunannya. Kecepatan pengerjaan ini menegaskan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk segera merampungkan proyek vital ini.
Target Operasi dan Efek Pengurangan Subsidi
Dengan capaian progres yang impresif ini, LRT Jakarta Fase 1B diperkirakan dapat selesai dan mulai beroperasi penuh pada tahun 2026.
Penyelesaian dan pengoperasian Fase 1B hingga Manggarai tidak hanya akan meningkatkan mobilitas warga, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi anggaran daerah. Integrasi LRT hingga Manggarai—yang merupakan salah satu simpul transportasi terpadat di Jakarta—diharapkan dapat menarik volume penumpang yang jauh lebih besar.
Menurut perhitungan, peningkatan jumlah penumpang ini berpotensi mengurangi beban subsidi (PSO) yang ditanggung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk operasional LRT. Semakin terintegrasi dan jauh jangkauan LRT, semakin besar pula efisiensi biaya yang bisa dicapai, menjadikan transportasi publik Jakarta lebih berkelanjutan secara finansial.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News