Program perbaikan sarana dan prasarana sekolah di seluruh Indonesia direncanakan meningkat secara signifikan pada tahun anggaran 2026.
Target perbaikan ditetapkan minimal mencakup 60.000 satuan pendidikan, yang merupakan peningkatan hampir empat kali lipat dari capaian tahun ini.
Presiden Prabowo Subianto mengakui bahwa upaya renovasi yang dilakukan pada tahun anggaran 2025 masih jauh dari kebutuhan nasional. Berdasarkan data per Oktober 2025, pemerintah baru mampu merevitalisasi 16.142 satuan pendidikan di berbagai wilayah.
Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, Presiden secara langsung meminta Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menambah alokasi anggaran perbaikan sekolah. Peningkatan target menjadi 60.000 sekolah didorong oleh komitmen pemerintah terhadap sektor pendidikan.
“Saya sangat merasa demikian pentingnya pendidikan sehingga uang-uang yang kita hemat, uang-uang yang berhasil akibat efisiensi kita, kita realokasikan kita utamakan ke pendidikan. Tahun ini kita baru mampu memperbaiki 16.000 sekolah,” ujar Prabowo dalam pidatonya pada Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2025 di Jakarta, Jumat (28/11/2025).
Peningkatan target infrastruktur sekolah ini bertujuan memastikan standar fasilitas pendidikan dapat terjamin merata.
Bahkan, Presiden menyatakan tidak puas dengan angka 60.000 dan meminta anggaran ditingkatkan lebih lanjut jika efisiensi fiskal memungkinkan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
