Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Irene Umar, mengungkap betapa potensialnya ekonomi kreatif hingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia.
Menurut Irene, ekonomi kreatif dapat dioptimalkan sebagai mesin penggerak perekonomian Indonesia. Ia tetap berkeyakinan demikian kendati ekonomi kreatif belum menjadi penyumbang utama bagi ekonomi tanah air.
"Kita melihat ekonomi kreatif ini adalah the new oil, the new engine of growth for any economy," ujar Irene Umar saat menjadi pembicara dalam Bangkit Fest 2025 yang diselenggarakan GNFI dan Gema Creative Network di Mangkuluhur ARTOTEL Suites, Jakarta, Senin (17/11/2025).
Sebagaimana diketahui, ekonomi kreatif menyumbang Rp1.300 triliun bagi negeri ini. Angka itu setara sekitar 7,8 persen Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Dari segi penyerapan tenaga kerja, kontribusi ekonomi kreatif juga tak main-main. Terkini, BPS mencatat jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif mencapai 27,4 juta jiwa pada 2025, naik dari 26,48 juta jiwa pada 2024.
Di balik angka di atas, ternyata ekonomi kreatif masih menyimpan potensi besar yang tidak terjamah, utamanya dari subsektor digital berupa digital assets creation.
"Hal-hal seperti inilah yang menurut saya adalah untapped market, untapped opportunity yang bisa kita ambil," kata Irene.
