Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dengan tegas menyatakan sikap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait partisipasi atlet Israel dalam kejuaraan dunia. Ia memastikan bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak akan memberikan izin bagi delegasi atlet dari Israel untuk datang dan berlaga di ajang 53rd Artistic Gymnastics World Championships Jakarta 2025.
Kejuaraan akbar ini dijadwalkan berlangsung di Indonesia Arena, Jakarta, pada 19 hingga 25 Oktober mendatang. Ajang bergengsi ini akan mempertemukan sekitar 500 atlet dari 78 negara yang akan berkompetisi dalam dua kategori utama, yakni Men's Artistic Gymnastics (MAG) dan Women's Artistic Gymnastics (WAG).
Konsistensi Dukungan dan Penolakan
Penegasan dari Gubernur Pramono Anung ini menunjukkan konsistensi kebijakan luar negeri dan solidaritas Indonesia terhadap isu kemanusiaan. Penolakan terhadap kehadiran atlet Israel di Jakarta bukan hanya datang dari Pemprov DKI Jakarta. Sejumlah lembaga nasional, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, dan DPR RI, juga telah menyuarakan penolakan serupa.
Pramono Anung berharap penolakan ini dapat dipahami sebagai sikap moral Indonesia. Ia menekankan bahwa dalam kondisi global saat ini, Indonesia memilih untuk tetap teguh pada prinsip kemanusiaan dan perdamaian. Keputusan ini diambil sebagai wujud solidaritas, meskipun harus berhadapan dengan konsekuensi penyelenggaraan World Gymnastics Championships 2025.
Indonesia sendiri telah beberapa kali menghadapi situasi serupa dalam konteks acara olahraga internasional, di mana isu politik dan kemanusiaan sering kali beririsan dengan event olahraga global. Sikap ini menegaskan kembali posisi teguh Indonesia di mata dunia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News