Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan total produksi beras nasional sepanjang 2025 akan mencapai 34,79 juta ton setara konsumsi. Angka tersebut menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 13,06% dibandingkan produksi tahun 2024 yang tercatat 30,62 juta ton.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan lonjakan produksi sebesar 13,06% ini didominasi oleh pertumbuhan signifikan pada sub-round 1 (Januari hingga April).
“Potensi produksi beras sepanjang Januari-Desember diperkirakan mencapai 34,79 juta ton atau naik 13,06% yoy. Ini utamanya disumbangkan oleh peningkatan sub-round 1 sebesar 26,54% yoy,” tutur Pudji dalam keterangannya.
Sejalan dengan target 34,79 juta ton tersebut, produksi padi (Gabah Kering Giling/GKG) sepanjang 2025 diperkirakan mencapai 60,37 juta ton GKG, tumbuh 13,61% secara tahunan. Meskipun produksi melonjak, harga beras di tingkat penggilingan pada November 2025 masih tercatat naik 6% secara tahunan. Namun, harga beras grosir dan eceran kompak mengalami deflasi sebesar 0,93% secara bulanan.
Proyeksi BPS ini mendekati target yang ditetapkan Kementerian Pertanian. Kementerian Pertanian sendiri menargetkan produksi beras 34,77 juta ton pada tahun 2026. Sementara untuk jangka pendek, BPS memproyeksikan potensi produksi beras pada periode November 2025 hingga Januari 2026 mencapai 5,11 juta ton.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
