Komponen biaya yang dikenakan platform e-commerce kini dilihat oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai alat strategis untuk mendorong kinerja bisnis mereka.
Riset terbaru dari Katadata Insight Center (KIC) menemukan bahwa mayoritas penjual tidak lagi melihat biaya platform sebagai beban operasional, melainkan sebagai investasi yang memberikan hasil nyata.
Perubahan sudut pandang ini didukung oleh 91,2 persen penjual yang menilai biaya tersebut sebanding dengan manfaat yang diperoleh, seperti visibilitas dan peningkatan traffic pembeli.
"Sejumlah seller mulai memandang biaya administrasi dan komponen biaya lainnya sebagai bagian dari investasi yang berpotensi meningkatkan penjualan dan pertumbuhan bisnis UMKM," ujar Direktur Eksekutif Katadata Insight Center Fakhridho Susilo.
Riset yang melibatkan 602 responden UMKM ini mencatat dampak positif e-commerce terhadap performa bisnis. Setelah aktif berjualan, 97,2 persen responden mengalami peningkatan jumlah pembeli, dan 91,7 persen mencatat kenaikan omzet.
Dalam strategi alokasi biaya, diskon atau promo menjadi komponen biaya terbesar (16,7 persen) yang dikeluarkan penjual, mengindikasikan bahwa strategi harga masih dominan.
KIC juga mencatat tingkat pengetahuan penjual terhadap struktur biaya e-commerce cukup tinggi, berada pada skor rata-rata 8,38 dari skala 1 hingga 10. Mayoritas responden (92,7 persen) menyatakan diri berada dalam kategori "paham" mengenai mekanisme potongan biaya platform.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News