Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan langkah untuk merevitalisasi sektor perkebunan nasional dengan menganggarkan dana sebesar Rp9,9 triliun.
Alokasi anggaran ini dikhususkan untuk program peremajaan tanaman kakao hingga gambir yang akan dilaksanakan secara bertahap selama tiga tahun ke depan, sebagai bagian dari proyeksi besar sektor pertanian pada 2026.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa pemerintah akan mendistribusikan bibit kakao secara gratis kepada para petani untuk meningkatkan produktivitas lahan yang sudah tua.
Selain peremajaan, fokus Kementan tahun depan juga mencakup hilirisasi hasil perkebunan. Program ini melibatkan sinergi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pihak swasta, dan petani lokal untuk membangun pabrik pengolahan turunan seperti pabrik cokelat, gula kelapa, hingga pengolahan kelapa.
Paralel dengan revitalisasi perkebunan, pemerintah juga menyiapkan dana Rp20 triliun dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara untuk memperkuat sektor peternakan
Anggaran tersebut ditujukan untuk membangun ekosistem peternakan yang komprehensif, mulai dari pabrik pakan, penyediaan obat-obatan, hingga vaksin guna menyokong kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Integrasi antara peremajaan lahan dan hilirisasi industri diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi ekonomi petani lokal.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
