Nilai tukar rupiah menunjukkan tren stabil dengan kecenderungan menguat pada periode 24 hingga 28 November 2025. Perkembangan positif ini ditopang oleh pelemahan indeks dolar Amerika Serikat (AS) dan arus modal asing yang kembali masuk ke pasar domestik.
Bank Indonesia (BI) mencatat investor nonresiden melakukan beli bersih (net inflow) sebesar Rp12,70 triliun sepanjang transaksi 24–27 November. Arus modal masuk tersebut didominasi oleh Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) senilai Rp10,27 triliun.
Meskipun demikian, secara tahun berjalan hingga 27 November 2025, investor asing masih mencatat jual bersih di pasar saham, SBN, dan SRBI.
Perbaikan nilai tukar terlihat dari posisi Rupiah yang menguat tipis dari Rp16.635 per Dolar AS pada penutupan Kamis (27/11/2025) menjadi Rp16.625 per Dolar AS saat dibuka Jumat pagi. Selain itu, indikator risiko global, credit default swap (CDS) Indonesia tenor lima tahun, turun ke 72,54 basis poin, mencerminkan membaiknya persepsi risiko terhadap ekonomi.
Direktur Eksekutif BI Ramdan Denny Prakoso memastikan bank sentral akan terus mengoptimalkan bauran kebijakan.
"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," ujar Direktur Eksekutif BI Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resmi pada Jumat (28/11/2025).
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News