Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberikan jaminan bahwa ketersediaan beras nasional berada dalam posisi yang sangat kuat menjelang pergantian tahun.
Kepala Bapanas sekaligus Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) pada akhir 2025 diprediksi mencapai 3,53 juta ton.
Angka ini mencatatkan rekor tertinggi dalam sejarah karena dicapai murni dari serapan dalam negeri tanpa membuka keran impor, jauh melampaui rata-rata tahun sebelumnya yang biasanya hanya berkisar di angka 2 juta ton.
Keberhasilan swasembada ini memastikan bahwa pasokan beras untuk kebutuhan masyarakat akan tetap terjaga, tidak hanya untuk momentum Natal dan Tahun Baru, tetapi juga hingga memasuki masa Ramadan dan Lebaran 2026
Dengan estimasi stok nasional secara keseluruhan mencapai 12,5 juta ton dan rata-rata konsumsi bulanan sebesar 2,5 juta ton, cadangan yang ada saat ini secara matematis mampu mencukupi kebutuhan pangan seluruh penduduk Indonesia hingga lima bulan ke depan.
“Sekarang tanpa impor, stok kita 3,5 juta ton. Itu tertinggi sepanjang sejarah. Beras kita surplus. Jadi tidak ada masalah sampai Ramadan. Tidak ada masalah. Semua aman,” tegas Andi Amran Sulaiman.
Hingga 22 Desember 2025, Perum Bulog telah merealisasikan pengadaan beras dalam negeri sebanyak 3,425 juta ton. Melimpahnya pasokan ini diharapkan menjadi sinyal kuat bagi pasar agar harga tetap stabil.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
