Pekerja Migran Indonesia (PMI) kembali membuktikan diri sebagai pahlawan ekonomi bangsa. Hingga triwulan II tahun 2025, remitansi atau kiriman uang yang dikirimkan oleh para pekerja migran ke Tanah Air telah menembus angka impresif, mencapai US$8,4 miliar atau setara Rp136 triliun.
Dampak Ekonomi Langsung dan Kontribusi Devisa
Menurut data Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia, jumlah remitansi yang fantastis ini disumbangkan oleh sekitar 233 ribu pekerja migran yang ditempatkan sepanjang 2025. Jumlah ini menunjukkan peningkatan yang solid dibandingkan tahun sebelumnya, mengukuhkan peran strategis PMI dalam menopang devisa negara dan menjaga stabilitas ekonomi nasional. Dana remitansi ini memiliki dampak ekonomi langsung yang besar, meningkatkan daya beli keluarga, dan menggerakkan ekonomi daerah.
Kebijakan Penguatan Kapasitas PMI
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, mengakui bahwa meskipun kontribusi Rp136 triliun ini besar, Indonesia masih tertinggal dari negara tetangga seperti Filipina yang remitansinya bisa mencapai Rp600 triliun.
Untuk mengatasi kesenjangan ini dan meningkatkan kesejahteraan PMI di masa depan, Pemerintah tengah memperkuat sistem penempatan dan edukasi. Langkah strategis yang diambil termasuk pembentukan Migran Center di sejumlah perguruan tinggi serta Sekolah Rakyat yang akan mengintegrasikan kurikulum kelas migran. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, keterampilan, dan perlindungan PMI sebelum dan selama penempatan kerja, sekaligus memaksimalkan potensi devisa yang dihasilkan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News