Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memproyeksikan produksi beras nasional hingga Oktober 2025 akan mencapai 31,04 juta ton. Angka ini menunjukkan surplus sebesar 3,7 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 yang hanya sekitar 28 juta ton.
Data ini bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), sementara kebutuhan konsumsi beras dalam negeri untuk periode tersebut diperkirakan sekitar 27,3 juta ton.
Mentan menegaskan bahwa capaian ini merupakan hasil nyata dari kerja keras para petani dan efektivitas berbagai program strategis Kementerian Pertanian.
“Hasil oplah, cetak sawah, perbaikan irigasi, dan lainnya sudah membuahkan hasil. Sampai hari ini, (proyeksi) ada peningkatan 3,7 juta ton, itu sesuai BPS,” ungkap Amran.
Ia menyatakan kondisi ketahanan pangan Indonesia, khususnya beras, dalam keadaan aman dan terkendali.
Optimisme tinggi disampaikan Amran, dengan menekankan bahwa Indonesia tidak bergantung pada impor beras sepanjang tahun 2025.
“Alhamdulillah, produksi beras nasional kita aman. Ketahanan pangan kita cukup aman. (Proyeksi) produksi kita 31,04 juta ton hingga bulan Oktober,” tegasnya.
Bahkan, untuk produksi secara tahunan, Amran memperkirakan angka bisa mencapai 34 juta ton, sementara Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) memproyeksikan hingga 35 juta ton.
Dengan stok yang melimpah dan tren produksi yang positif, Mentan yakin ketahanan pangan nasional semakin kokoh dan akan mendukung stabilitas ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Pencapaian ini sekaligus membuktikan keberhasilan pemerintah dalam menjaga kedaulatan pangan di tengah tantangan global.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News